Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AIG Bagi Bonus, Obama Marah Besar

Kompas.com - 17/03/2009, 14:30 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Pembagian bonus yang diumumkan oleh American International Group (AIG) membuat banyak pihak di Amerika berang. Tak terkecuali Presiden AS Barack Obama. Pada Senin (16/3) siang waktu Washington, Obama mengatakan bahwa perusahaan asuransi terbesar di Negeri Paman Sam itu sudah bertindak ceroboh dan tamak. Tidak tanggung-tanggung, Obama juga akan berupaya keras untuk menggagalkan pembagian bonus tersebut kepada para eksekutif AIG yang nilainya mencapai 165 juta dollar AS. Keberangan Obama ini bukan tanpa alasan. Sebelumnya, AIG mengaku memang menggunakan sebagian dana bail out untuk pembagian bonus kepada karyawannya.

"Bagaimana mungkin mereka bisa berlaku adil kepada warga AS pembayar pajak yang sudah membantu mereka agar bisa survive. Ini bukan hanya menyangkut dollar dan sen. Tapi ini mengenai nilai-nilai fundamental kita," kata Obama.

Obama memang secara agresif bergabung dengan staf pemerintah yang lain dalam melontarkan kritikan pedas kepada AIG. Betapa tidak, pembagian bonus tersebut dapat menjadi batu sandungan terhadap Washington yang membuat permohonan bail out tambahan yang diajukan Obama semakin sulit. Hal ini dikhawatirkan akan mengacaukan agenda perbaikan ekonomi lainnya yang mendominasi kinerja di tahun awal kepemimpinan Obama.

David Axelrod, penasihat senior Obama, mengatakan, tidak diragukan lagi pembagian bonus dan kemarahan publik dapat mengacaukan semua yang telah disusun dan dijadwalkan. "Masyarakat marah karena mereka terus melihat pertunjukan demi pertunjukan yang sangat tidak bertanggung jawab," jelasnya.

Pada Senin kemarin, Obama memberikan pidatonya untuk mengumumkan bantuan baru yang ditujukan untuk mengatasi resesi, khususnya usaha kecil. Pada awal pidatonya, dia mengutarakan sesuatu mengenai AIG. Namun, dia sempat kehilangan suaranya. "Maaf, saya sangat marah sekali," ujarnya.

Lantas, dia melanjutkan, "Di tengah situasi krisis finansial seperti sekarang, perusahaan ini sangat ceroboh dan tamak," tegasnya. Obama juga mengatakan, dirinya sudah memerintahkan secara langsung kepada Menteri Keuangan Timothy Geithner untuk melakukan tindakan legal apa pun untuk memblokir pembagian bonus tersebut.

Pernyataan Obama itu dikeluarkan pada hari yang sama dengan dirilisnya hasil survei baru. Hasil dari polling yang dikeluarkan oleh Pew Research Center itu antara lain menunjukkan kemerosotan warga AS yang mendukung Obama dari 64 persen pada bulan Februari menjadi 59 persen pada bulan ini. Penurunan ini terkait dengan opini dan kebijakan ekonomi Obama. (Barratut Taqiyyah/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com