Orangtua Elen Ikhlas, tapi Tetap Minta Keadilan

JAKARTA, KOMPAS.com — Orangtua Maria Fransisca Bernadette Elen Sutjiadi (22), korban pembunuhan di Mal Pacific Place Jakarta, mengaku ikhlas dengan kepergian anaknya. Namun, ia tetap meminta kasus kematian Elen diusut tuntas.

"Saya sudah ikhlas seikhlas-ikhlasnya, supaya jalannya tenang," ujar Lenny Kosasih (46), ibunda Elen, seusai pemakaman di TPU Pondok Rangon, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (20/3).

Pemakaman tersebut dihadiri keluarga besar dan kerabat dekat Elen. Selain Lenny didampingi suaminya Eddi Sutjiadi (50), kedua adik Elen, Edward Sutjiadi (18) dan Edwin Sutjiadi (15). Tampak pula kekasih Elen, Fedrian Adrin atau Rian (25), sang oma, beserta saudara dan kerabat lainnya.

Isak tangis mewarnai prosesi pemakaman mantan karyawan PT Abbot Indonesia tersebut. Tangisan mengiringi proses pemakaman sejak misa pengantaran jenazah yang dipimpin oleh Romo Skia dari Gereja Santo Kristoforus. Tangisan memuncak ketika peti jenazah mulai diturunkan hingga penimbunan liang lahat.

"Elen, oma sayang Elen," ucap nenek Ellen histeris di sisi makam anak sulung tiga bersaudara tersebut. Sementara itu, Lenny, Edward, dan Edwin, menangis terisak-isak, sementara Eddi berusaha menenangkan mereka.

Seusai pemakaman, Lenny kembali menuntut keadilan dan meminta pihak kepolisian mencari pelaku pembunuhan yang menimpa anak sulungnya. "Saya minta pelaku dihukum seadil-adilnya," ucap Lenny lirih.

Hal senada diungkapkan oleh Rian, yang telah menjalin asmara dengan alumni LPK Tarakanita tersebut selama dua tahun. "Semoga kamu tenang di sana. Ikhlaskan kami di sini, seperti kami telah mengikhlaskan kepergian kamu," ujar Rian.