Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agresif, Wika Realty Rambah Surabaya dan Semarang

Kompas.com - 06/04/2009, 17:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang pelat merah Wika Realty semakin agresif. Selain membangun rumah susun sederhana milik (rusunami) pada kuartal ini, Wika juga akan membangun dua proyek perumahan di Surabaya dan Semarang.

Untuk membangun kedua proyek perumahan itu Wika menyiapkan dana Rp 100 miliar. Masing-masing proyek membutuhkan investasi Rp 50 miliar. “Dana tersebut berasal dari internal dan sama sekali tidak ada dari perbankan,” kata Muhammad Nawir, Direktur Utama Wika Realty, Minggu 22/3 di Jakarta.

Proyek pertama adalah The Hill yang akan dibangun di Semarang. Dalam proyek perumahan yang berlokasi di Jalan Mojopahit ini akan berdiri sekitar 500 unit rumah di atas lahan seluas 20 hektare. “Saat ini proses pembangunan sedang berlangsung dan diperkirakan akan berlangsung sampai 2011,” kata Nawir.

Sejauh ini Wika sudah melakukan tes pasar. Dalam tes pasar pada Februari sampai Maret lalu sekitar 30 unit rumah sudah terjual. “Kami menjual rumah ini dengan harga Rp 300 juta sampai dengan Rp 500 juta,’’ imbuhnya.

Kendati demikian, Wika merasakan adanya kelesuan pasar. Untuk itu, Wika menerapkan berbagai strategi untuk mendongkrak penjualan. Diantaranya, subsidi bunga 1%-3%, dan memperpanjang pembayaran uang muka dari 3 bulan menjadi 6 bulan.

Proyek kedua adalah residensial De Green yang akan dibangun di Surabaya Barat. Dalam perumahan ini, Wika juga akan membangun 500 unit rumah di atas lahan 20 hektare. “Kami perkirakan pembangunannya akan membutuhkan waktu selama tiga tahun,” kata Nawir.

Wika juga sudah melakukan tes pasar untuk De Green. Selama tes pasar Februari sampai Maret lalu, baru 20 rumah yang terjual. “Kami menjual rumah ini dengan harga Rp 300 juta sampai dengan Rp 500 juta,’’ kata Nawir.

Walau masih sedikit yang laku, Nawir tetap optimis semua rumah di proyek bakal terjual pada 2010. Ini karena mereka sudah memberikan berbagai macam subsidi bunga termasuk memperpanjang masa cicilan uang muka. Apalagi ada harapan bunga kredit perbankan bakal kembali normal pada kuartal ketiga nanti.

Direktur Eksekutif lembaga riset Cushman and Wakefield, Handa Sulaiman bilang, bila dibandingkan dengan perumahan di Semarang, tingkat persaingan perumahan di Surabaya Barat lebih ketat. Di situ banyak bertarung pengembang besar. Misalnya saja Citra Grand, Pakuwon Group, dan Intiland Develoment. Sementara di Semarang persaingan residensial adalah dengan pengembang setempat dan tidak ada pengembang raksasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com