Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemain Valas ke Bursa

Kompas.com - 07/04/2009, 07:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penguatan indeks saham yang cukup signifikan dalam sebulan terakhir dinilai bukan karena dipicu faktor fundamental perekonomian makro dan emiten yang membaik. Penguatan itu dinilai lebih didorong oleh berpindahnya wadah spekulasi para spekulator dari pasar uang ke pasar saham.

Hal itu disampaikan pengamat pasar uang, Farial Anwar, Senin (6/4). ”Sebenarnya tidak ada faktor fundamental yang cukup kuat yang bisa mendorong indeks saham, baik perekonomian dalam negeri dan global maupun fundamental emiten di bursa. Dari sisi teknikal juga tidak,” katanya.

Menurut Farial, sebulan terakhir spekulator di pasar uang cenderung memindahkan modalnya ke pasar modal karena tidak lagi bisa berharap mengambil keuntungan besar di pasar uang. Pasalnya, berdasarkan analisa teknikal, penguatan dollar AS terhadap rupiah belakangan ini telah mencapai titik tertinggi, yaitu Rp 12.000 per dollar AS.

”Tadinya, para spekulator berharap dollar AS bisa tembus di atas Rp 12.000. Karena tidak tembus-tembus, mereka akhirnya melakukan aksi ambil untung dengan menjual dollarnya. Rupiah yang mereka peroleh lalu dibeli saham,” kata Farial.

Oleh karena itulah, lanjut Farial, mengapa belakangan ini mata uang rupiah cenderung menguat terhadap dollar AS setelah sebelumnya mengalami tekanan yang cukup kuat.

Pada perdagangan valuta asing kemarin, rupiah menguat 175 poin dari posisi pembukaan Rp 11.450 per dollar AS ke level Rp 11.275 per dollar AS. Rupiah bahkan sempat mencapai Rp 11.250 per dollar AS.

Adapun pada penutupan perdagangan saham kemarin, indeks harga saham gabungan menguat 16,28 poin atau 1,09 persen menjadi 1.516,641. Indeks LQ 45 naik 3,475 poin atau 1,17 persen menjadi 301,389 dan Indeks Kompas100 naik 4,475 poin atau 1,22 persen menjadi 371,132.

Perdagangan berlangsung atraktif dengan jumlah transaksi 85.459 kali. Saham yang diperdagangkan tercatat 3,209 miliar saham senilai Rp 3,929 triliun. Nilai perdagangan ini jauh di atas rata-rata nilai perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia pada tiga bulan terakhir sebesar Rp 1,5 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com