MARTAPURA, KOMPAS.com — Ujian nasional (UN) tingkat SMP tinggal tiga hari lagi. Sama halnya dengan tingkat SMA, menghadapinya memerlukan persiapan yang matang. Selain materi pelajaran sekolah, mental para siswa juga dipersiapkan seperti yang dilakukan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Falah Astambul.
Menurut Wakil Kepala Sekolah MTs Al Falah, Mujazi, beberapa hari menjelang UN, pihaknya mempersiapkan mental anak didiknya. Salah satunya Shalat Hajat bersama yang digelar hari ini, Jumat (24/4). Kegiatan itu wajib dihadiri anak yang bakal mengikuti UN nanti.
Bukan hanya siswa, orangtuanya pun diminta ikut shalat bersama tersebut. Mereka berdoa bersama dengan dewan guru sekolah.
"Kita harap, dengan ikutnya orangtua dalam shalat hajat itu, peluang terkabulnya doa lebih besar, apalagi yang berdoa itu orangtua, kemungkinan dikabulkan sangat besar," katanya.
Kemudian, dengan melihat hasil try out lalu, dari yang tiga kali digelar, jumlah kelulusan terbanyak hanya mencapai 60 persen. "Try out pertama hanya sekitar satu persen, kedua 30 persen, dan ketiga 60 persen," jelasnya.
Untuk itu, kehadiran orangtua siswa dalam shalat hajat itu sama pentingnya ketika siswa mengambil rapot kenaikan kelas. "Makin banyak yang berdoa, makin banyak kemungkinan dikabulkan," ujarnya.
Lain lagi dengan SMPN 5 Simpang Empat. Menurut wakil kepala sekolahnya, Turino Junaidi, selain melaksanakan berbagai kegiatan pengisian otak siswa, seperti les, pembahasan soal, dan lainnya. Pengisian mental juga telah dilakukan.
Bahkan, tiap siswa disodori doa penerang hati agar saat menjawab soal lebih dientengkan olah Yang Maha Kuasa. "Setiap siswa kami beri doa, untuk dibaca saat ujian," katanya.
Siswa, kata dia, diminta untuk dapat menghafalnya dan mengamalkannya saat UN mendatang. "Kita mintakan doa itu pada ulama untuk diberikan kepada siswa," ujarnya.
Dia berharap dengan melaksanakan kegiatan seperti itu, mental anak didiknya lebih siap dalam menghadapi soal-soal yang disodorkan.
Bukan hanya itu, para siswa selalu diingatkan untuk menjaga kesehatannya. Dengan demikian, saat ujian mendatang, mereka lebih fokus dalam mengerjakan soal-soal.
"Biar kita sudah belajar maksimal, tapi kalau saat mengerjakannya dalam kondisi yang kurang sehat, pasti usahanya tidak maksimal," katanya.
Pihaknya selalu mengingatkan para siswa agar menjaga makanan dan beristirahat cukup sehingga, saat ujian berlangsung, tidak ada yang kurang sehat atau malah sakit.
"Kita minta kepada anak-anak mengurangi nonton TV, tidur teratur, dan berhati-hati dalam makan makanan tertentu, terutama yang bisa memengaruhi kesehatan," ujarnya. (IRE)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.