Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Palangkaraya, Enam Siswa SMP Mundur dari UN

Kompas.com - 28/04/2009, 09:19 WIB

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Pada pelaksanaan hari pertama Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) sederajat di Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) kemarin (Senin/27/4) tidak dihadiri enam dari 274 siswa SMPN 3 karena mengundurkan diri.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Sekolah SMPN 3 Palangkaraya, Hanjungan HJ Naun, di sela-sela pelaksanaan UN. Hanjungan mengatakan, jumlah siswa yang terdaftar mengikuti UN sebanyak 274 orang siswa. Namun, pada pelaksanaannnya sebanyak enam siswa tidak hadir.   

Menurut Hanjungan, keenam orang siswa yang tidak hadir tersebut lima di antaranya minta pindah sekolah, sedangkan satu lainnya menghilang tanpa ada kejelasan. "Kami sudah berusaha menghubungi alamat kedua siswa tersebut, bahkan mendatangi rumahnya, tetapi tetap tidak bisa ketemu karena selalu berpindah-pindah," ujar Hanjungan.

Hanjungan mengatakan, karena setelah keduanya dicari-cari tetap tidak ditemukan, dan saat pelaksanaan UN juga tidak hadir, maka pihaknya bersepakat menyatakan mereka mengundurkan diri dari UN tersebut.

Lebih jauh, kata Hanjungan, kelima siswa yang memutuskan pindah sekolah tersebut sudah dilaporkan ke sekolah pada awal Januari lalu. "Kami tidak tahu jelas alasan mereka memilih pindah sekolah termasuk seorang siswa yang tidak jelas kabarnya hingga menjelang pelaksanaan UN yang malah menghilang itu," ujarnya lagi.

Hanjungan mengatakan, berdasarkan data  peserta UN tahun lalu jumlah siswa yang lulus mencapai 96 persen."Kami berharap kelulusan tahun ini paling tidak sama seperti tahun lalu, mudah-mudahan lebih dari itu," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah siswa dan siswi SMP di Palangkaraya yang mengikuti UN mengaku khawatir dan was-was terhadap hasil UN yang mereka kerjakan pada hari pertama tersebut. Alasannya, Minggu (26/4) malam di saat mereka sedang giat-giatnya belajar untuk persiapan hari pertama ujian nasional, lampu PLN sempat padam hingga dua jam.

"Kondisi ini tentu sangat mengganggu kami, karena di saat kami sedang konsentrasi belajar lampu PLN malah padam secara tiba-tiba. Kami terpaksa belajar pakai lampu teplok. Bila hal ini terus terjadi, kami khawatir nilai UN bisa anjlok," ujar Nita, siswi SMP 3.

Tidak demikian dengan Novita, Siswi SMP Katolik Palangkaraya. Dia merasa optimistis tetap akan meraih hasil yang baik, karena usahanya untuk mendapatkan hasil yang baik dalam pelaksanaan UN tersebut sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya."Meski tadi malam lampu mati, tapi saya sudah belajar sejak beberapa minggu sebelumnya, jadi tak masalah lampu mati," ujarnya.

Sementara itu, sikap optimistis juga ditunjukkan pihak SMPN 12 Palangkaraya yang berharap bisa mengulang prestasi tahun lalu dengan angka kelulusan 100 persen. Siswa di sekolah yang terletak jauh di pelosok atau ujung Jl Karanggan itu tetap bersemangat meski siswanya harus membagi waktu untuk belajar karena sebagian besar dari mereka sambil bekerja sebagai petani, nelayan dan buruh angkut pelabuhan demi membantu orangtua mereka.

"Kalau pulang sekolah mereka ada yang berkebun, mencari ikan dan jadi buruh angkut Pelabuhan Bukit Pinang, tapi mereka tetap bisa membagi waktu. Kami berharap tahun ini kelulusan bisa seratus persen lagi," kata Luice, Kepala SMPN 12 Palangkaraya.

Berbeda dengan SMPN 4 Palangkaraya di Kecamatan Sebangau. Pihak sekolah yang terletak di arah luar Kota Palangkaraya itu hanya berharap bisa mengalami peningkatan, atau setidaknya bisa mempertahankan prestasi tahun lalu.

"Tahun lalu kelulusan di sekolah kami sekitar 80 persen, mudah-mudahan saja bisa meningkat. Atau setidaknya bisa seperti tahun lalu. Berbagai upaya sudah kami lakukan untuk itu seperti penambahan jam belajar dan ujicoba sampai empat kali," kata Kepala SMPN 4 Palangkaraya, Rudie. (tur/mgb/sut)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com