Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Emas Disabet Pelajar Indonesia di Kompetisi Penelitian Internasional

Kompas.com - 28/04/2009, 19:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Prestasi pelajar Indonesia di kompetisi sains internasional tidak diragukan lagi. Dari kompetisi penelitian sains tingkat internasional, pelajar Indonesia berhasil membawa pulang sedikitnya tujuh medali emas. 

Di ajang lomba penelitian dan presentasi tingkat dunia atau International Conference of Young Scientists (ICYS) 2009 di Polandia 24-28 April, pelajar Indonesia mengharumkan nama Indonesia dengan meraih enam emas, satu perak, dan tiga perunggu. Kegiatan ini merupakan kompetisi bagi siswa SMA untuk melakukan penelitiannya sendiri di negara masing-masing, lalu mempresentasikan di depan para juri.

''Peserta yang mampu mempresentasikan hasil karyanya dengan baik akan mendapatkan medali emas, perak, dan perunggu,'' ujar Yohanes Surya, pendiri Surya Institute, di Jakarta, Selasa (28/4).

Perolehan dua medali emas didapat dari bidang fisika oleh Guinandra Lutfan Jatikusumo (SMA Taruna Nusantara) dengan penelitian berjudul "Menghilangkan Asap dan Debu dari Tank Perang", serta Idelia Chandra (SMA St Laurensia) yang meneliti perbedaan suara secara fisika dalam Gamelan Bali.

Medali emas lainnya dari bidang komputer dipersembahkan Nugra Akbari (SMA Global Mandiri) dengan yang mempresentasikan penelitian soal batik yang dapat didesain lewat fractal. Selanjutnya, tiga medali emas didapat dari bidang ekologi dipersembahkan J Karli (SMA Cita Hati) yang mempresentasikan soal durian yang ternyata bisa membunuh nyamuk, Gabriella Alicia Kosasih (SMA St Laurensia) soal bakteri bisa memutus rantai molekul oli sehingga mudah dihancurkan tanah, dan Fernanda Novelia (SMA Petra 3) soal cara mengontrol hama dengan cara efektif. 

Di tempat terpisah, empat pelajar Indonesia yakni Dede Chyntia, Evelyn Wibowo, Reza Dwi Aji, dan Luthfi Rais yang ikut dalam Olimpiade Energi Teknik dan Lingkungan di di Houston, Amerika Serikat, pada 15-20 April lalu juga mempersembahkan medali emas dan perak. Peserta berasal dari 60 negara ditambah 40 peserta dari negara bagian AS.

Dalam presentasinya di bidang lingkungan, Dede dan Evelyn meneliti penggunaan debu terbang hasil pembakaran batu bara untuk mengurangi keasaman pada air hujan serta mengurangi polusi udara. Atas penelitian ini, Dede dan Evelyn mendapat medali emas.

Adapun Reza dan Luthfi meneliti bidang energi dengan tema memaksimalkan energi matahari untuk penggunaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya menyabet medali perak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
Edu
Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
Edu
Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Edu
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Edu
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
Edu
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Edu
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Edu
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Edu
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Edu
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Edu
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
Edu
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Edu
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
Edu
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
Edu
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau