Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Kesulitan Manfaatkan "Software"

Kompas.com - 29/04/2009, 04:26 WIB

Jakarta, Kompas - Minimnya pelatihan untuk guru-guru mengakibatkan pemanfaatan sarana software pendidikan yang disediakan pemerintah tidak maksimal. Salah satu kesulitan yang dirasakan guru adalah pemanfaatan software pendidikan jenis virtual laboratorium untuk siswa SMP yang merupakan produk luar negeri.

Sejak dibagikan kepada ratusan SMP pada tahun lalu, pemanfaatan compact disc (CD) pembelajaran virtual laboratorium di sekolah belum maksimal.

”Agak susah untuk paham pengoperasiannya karena banyak tombol yang mesti dipahami fungsinya. Pelatihan untuk guru cuma dua hari, padahal programnya cukup rumit. Selain itu, fasilitas multimedia di sekolah juga terbatas,” kata Etin, guru SMP di Jakarta, Selasa (28/4).

Tender diprotes

Meskipun aplikasi di lapangan untuk software virtual laboratorium masih belum maksimal, pemerintah kembali memprogramkan pengadaan CD software pembelajaran Biologi, Fisika, Kimia, dan Matematika tingkat SMP pada tahun ini. Pengadaan paket CD software pembelajaran tersebut menyerap anggaran negara sekitar Rp 15 miliar.

Namun, proses tender CD software itu diprotes sejumlah perusahaan software dalam negeri yang mendaftarkan diri. Pasalnya, spesifikasi yang ditetapkan panitia mengacu kepada produk software asing yang sudah didistribusikan di Indonesia.

Sejumlah peserta tender yang melayangkan surat protes kepada Menteri Pendidikan Nasional yang ditembuskan juga kepada Presiden RI mempertanyakan komitmen pemerintah dalam pengadaan jasa/barang yang seharusnya memprioritaskan produk dalam negeri, sesuai dengan Inpres No 2/2009 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Mereka menilai persyaratan yang ditetapkan menutup peluang perusahaan software edukasi di Indonesia.

 

Hary Sudiyono, Koordinator Paguyuban Pengembang Software Edukasi, mengatakan, jika software pendidikan yang mau dipakai produk asing, perlu ada akreditasi soal produk itu dari Depdiknas. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com