Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Publikasi Internasional Indonesia Ketinggalan di ASEAN

Kompas.com - 01/05/2009, 21:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Publikasi internasional perguruan tinggi di Indonesia makin jauh dibandingkan perguruan tinggi di negara-negara ASEAN. Karena itu, peningkatan kemampuan penelitian dan penulisan ilmiah untuk dipublikasikan di jurnal-jurnal internasional harus gencar dilakukan perguruan tinggi.

Arif Satria, Direktur Riset dan Kajian Strategis Institut Pertanian Bogor, Jumat (1/5), mengatakan berdasarkan data yang diolah dari data base Scopus, publikasi internasional perguruan tinggi di Indonesia makin jauh dibandingkan perguruan tinggi Negara-negara ASEAN. Sebagai contoh, dari tahun 1978 hingga tahun 2009, National University of Singapore memiliki jumlah publikasi sebanyak 49.227 artikel.

Adapun perguruan tinggi di Indonesia yang tergolong empat terbesar yakni Institut Pertanian Bogor (512 artikel), Universitas Indonesia (1.124 artikel), UGM (680 paper), dan ITB (1100). Adapun perguruan tinggi lain selain empat perguruan tinggi tersebut, hingga saat ini publikasinya di bawah 300 artikel. Kondisi itu jauh tertinggal dibandingkan University Putra Malaysia (UPM) yang pada lalu saja bisa mempublikasikan 680 artikel.

"Kenyataan ini memacu IPB untuk mengadakan pelatihan penulisan artikel di jurnal internasional untuk dosen dan peneliliti. Ada pendampingan atau mentoring supaya peneliti dapat menyelesaikan naskahnya dalam waktu lebih cepat dengan kualitas yang memadai untuk publikasi internasional," kata Arif.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas Fasli Jalal, mengatakan peningkatan riset dan publikasi internasional menjadi fokus yang penting dari pemerintah. Kerja sama dengan lembaga penelitian di luar pergruuan tinggi digalang untuk membuat penelitian berguna, berdaya saing, dan dapat dipublikasikan. Salah satu kerja sama yang dilakukan yakni meningkatkan riset kelautan.

Depdiknas bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) selama dua tahun ini menggalang sinergi dosen dan peneliti LIPI untuk meriset keanekaragaman hayati bahari Indonesia dalam program Ekspedisi Biodiversitas Kebaharian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com