Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Kecurangan UN Tak Sampai ke Panitia

Kompas.com - 02/05/2009, 04:04 WIB

Medan, Kompas - Laporan praktik kecurangan selama berlangsungnya ujian nasional tidak sampai ke panitia. Panitia UN Provinsi Sumatera Utara menerbitkan surat edaran agar semua bentuk kecurangan ditindaklanjuti dinas terkait di setiap daerah.

”Sampai sekarang kami belum menerima laporan kecurangan. Kami sudah meminta agar setiap kabupaten/kota mengusut berita kecurangan di media. Jika tidak ada laporan dari daerah, kami tidak bisa mengambil sikap,” tutur Sekretaris Panitia UN Sumut Irsyad Tanjung, Jumat (1/5) di Medan.

Irsyad mengatakan, Departemen Pendidikan (pusat) sudah meminta laporan kecurangan di Sumut. Selain menunggu laporan dari kabupaten/kota, Panitia UN Provinsi Sumut juga menunggu laporan Pengawas UN untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA) maupun sekolah menengah pertama (SMP). Meskipun pengawas UN SMA sebelumnya sudah menyatakan adanya temuan kecurangan, hingga kini mereka belum memberikan laporan tertulis ke panitia.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Hasan Basri mengatakan, belum mendapat laporan dari panitia di lapangan. Dia justru mempertanyakan permintaan adanya laporan kecurangan. Mestinya, laporan kecurangan itu disampaikan ke pengawas ujian. ”Kami ini pemain, tidak mungkin memberi laporan kecurangan,” tuturnya.

Dia meminta agar kecurangan yang ada dibeberkan terbuka. Selain waktu kejadian, pelapor mesti menyebut lokasi, pelaku, dan bentuk kecurangan.

Dia menjamin kecurangan di Medan tidak terjadi selam UN berlangsung. ”Tidak ada lagi kemungkinan kecurangan karena soal dikirim langsung ke panitia. Soal dikirim dengan pengawalan polisi,” tuturnya.

Anggota Dewan Pembina Komunitas Air Mata Guru (KAMG) Denni B Saragih menyayangkan hal ini. Pengawas maupun instansi terkait mesti mengusut praktik kecurangan selama UN. ”Praktik ini (kecurangan) terus terjadi. Meskipun pengusutannya berjalan di tempat, kasus ini harus diusut,” demikian ia menjelaskan.

KAMG mencatat kecurangan kembali terjadi selama pelaksanaan UN 2009 tingkat SMA dan SMP. Tingkat kecurangan UN untuk SMP lebih banyak dibanding dengan SMA. Dari investigasinya, KAMG menemukan ada 60 bukti kecurangan dari 15 sekolah di Medan dan Deli Serdang selama UN tingkat SMP. Bukti kecurangan ini lengkap dengan rekaman video yang direkam tim investigasi KAMG.

”Secara kualitas, kecurangan tingkat SMA terjadi lebih berjalan rapi. Di sejumlah kasus kecurangan untuk SMA, terjadi jual-beli jawaban. Ini membuktikan dugaan adanya kebocoran soal semakin besar,” tutur Denni.

Umumnya modus kecurangan ini terjadi saat murid membawa jawaban di dalam ruang kelas. Adapun kecurangan tingkat SMP terjadi jelas di depan mata. Mereka, tuturnya, tidak peduli ada orang yang melihat atau tidak.

”Pada saat tim kami menanyai mereka, siswa tanpa ragu menjawab tentang kecurangan ini,” katanya. (NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com