Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Sekolah Terima ISO Delapan Masuk Adiwiyata

Kompas.com - 03/05/2009, 19:09 WIB

GRESIK, KOMPAS.com - Perkembangan pendidikan di Gresik cukup menggembirakan. Tujuh sekolah telah menerima sertifikasi sistem managemen mutu dan delapan sekolah masuk adiwiyata.

Sejumlah sekolah mulai tingkat SD hingga SMA juga menjadi sekolah berstandar internasional. Itu belum termasuk prestasi perseorangan maupun lembaga baik dalam lomba karya ilmiah, kegiatan pertukaran pelajar antar negara maupun hasil Ujian Nasional di tingkat Jawa Timur.

Kepala Pendidikan Kabupaten Gresik Chusaini Mustaz Minggu (3/5) menyebutkan sekolah yang telah mendapat sertifikat ISO 9001:2008 tentang sistem manajemen mutu pendidikan yakni SMK Cerme, SMPN 3 Gresik, SMA Manyar, SMA Semen Gresik, SMP Semen Gresik, SD S emen Gresik, dan SM Muhammadiyah GKB.

Dari 10 sekolah yang diusulkan sebagai sekolah yang peduli atau berwawasan lingkunan atau sekolah adiwiyata dua sekolah sudah bestatus sekolah Adiwiyata Mandiri yakni SMPN 4 Gresik dan SMP Negeri Kedamean.

Tiga sekolah masuk model Adiwiyata yakni SMA Wringinanom, SMPN 2 Kebomas dan SMA Semen Gresik satu sekolah masuk calon sekolah Adiwiyata yakni SDN Petrokimia Greik. "Dua sekolah tidak lolos seleksi di tingkat nasional yakni SMP 3 Gresik dan SMAN Driyorejo sedang dua sekolah tidak lolos seleksi di tingkat Provinsi Jawa Timur," kata Mustaz.

Mustaz menjelaskan Gresik juga telah melaksanakan sekolah inklusi untuk anak-anak berkebutuhan khusus, autis maupun anak hiperaktif yang kelebihan energi. Sekolah dengan kelas inklusi telah dilaksanakan di SDN Mriyunan Sidayu dengan tiga siswa, SDN Sidoku mpul 7 (6), SDN Tolopatut 1 (9). Kelas inklusi juga dilaksanakan di SMP 3 Sidayu dan SMP 4 Gresik.  

Siswa berkebutuhan khusus itu awalnya akan masuk kelas reguler. Tetapi nantinya disendirikan dalam kelas inklusi agar tida merasa terisolasi dan beda sendiri dengan teman-temannya. "Mereka mendapatkan terapi khusus dan dideteksi jenis kebutuhan khususnya untuk memudahkan penyesuaian psikologis mereka," ujar Mustaz.

Selain program itu Gresik juga menyediakan anggaran pendamping bantuan operasional sekolah. Prosentase anggaran pendidikan Kabupaten Gresik tahun 2009 mencapai 27,2 persen padahal secara Nasional hanya 20 persen.

Menurut Bupati Gresik Robbach Ma'sum pada peringatan ahri pendidikan Sabtu (2/5) lalu dalam tiga tahun terakhir prosentase anggaran Pendidikan Gresik lebih besar dari anggaran Pendidikan Pemerintah Pusat.

Pada hari pendidikan nasional lalu Robbach juga meresmikan gedung kantor Dinas Pendidikan Gresik di Jalan Arif Rahman Hakim yang menelan dana Rp 5,026 miliar. Gedung berlantai dua itu dilengkapi taman terbuka dan air mancur di tengah. Semua ruangan didisa in menghadap taman dan air mancur itu. Pembangunan gedung menurut Sekretaris Kabupaten Gresik Husnul Khuluq dilaksanakan dua tahap, apda 2007 dengan kucuran dana Rp 1,87 miliar dan 2008 dengan kucuran anggaran Rp 3,156 miliar.

Terpisah pada peringatan hari pendidikan nasional di Lamongan diperagakan Tari Boran secara kolosal. Tarian masal selama 10 menit itu diikuti 440 penari pelajar SMP di Lamongan. Menurut Kepala Humas dan Informasi dan Komunikasi Lamongan Aris Wibawa jumlah penari sesuai hari jadi Lamongan ke-440. "Tari Boran dipilih dalam tarian masal karena menjadi ikon budaya baru bagi Lamongan," kata Aris.

Tari Boran menjadi Juara Umum Parade Tari Nusantara 2007 lalu di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) serta ditampilkan dalam pertemuan duta besar berbagai negara. Tarian itu menceritakan pergumulan hidup penjual nasi boran, makanan khas yang hanya ada di Kota Lamongan. Boran merupakan wadah nasi yang terbuat dari anyaman bambu.

Wakil Bupati Lamongan Tsalist Fahami Zaka menyatakan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terutama perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan persaingan ketat antar bangsa. "Kita perlu meningkatkan kemampuan, kemandirian dan daya saing bangsa melalui pendidikan bermutu," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com