JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa kalangan merasa untuk mendapatkan pendidikan bukan hanya di bangku sekolah sehingga belakangan ini bermunculan metode pendidikan home schooling.
Namun, pandangan tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar. Anak-anak di Indonesia masih membutuhkan sekolah formal sebagai tempat untuk membangun karakter anak.
"Industrialisasi menuntut anak untuk tetap bersekolah, orangtua sibuk bekerja, tidak ada tempat anak untuk bermain dan bersosialisasi," kata Prof Dr Soedihardjo, Ketua Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia, disela diskusi "Mengkaji Kebijakan Pendidikan Sekolah Gratis vs Sekolah Mahal, yang dilakukan di Kedai Tempo, Jakarta (7/5).
Dengan adanya sekolah, anak-anak dapat belajar dan berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan. Dengan demikian, anak mendapat hal-hal yang tidak ia dapatkan dirumahnya.
"Di sekolah, anak juga diajarkan untuk dapat menahan diri. Misalnya, di sekolah anak hanya dapat makan pada waktu istirahat sehingga kalau dia lapar, ia harus menahannya sampai waktu istirahat. Kalau di home schooling, anak bebas dapat makan kapan pun," ujarnya.
Pada kesempatan akhir, Soedijarto kembali menekankan pendidikan formal juga berguna untuk mencetak manusia yang cakap dan berguna bagi kemajuan bangsa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.