Duh, Mau Ujian Lembar Jawaban Kok Tak Lengkap!

MADIUN, KOMPAS.com - Pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional di Kota Madiun, Senin (11/5), diwarnai masalah dengan lembar jawaban yang tidak lengkap yang diterima peserta ujian. Pada lembar jawaban, jumlah kolom yang ada tidak sesuai dengan jumlah soal pada lembar soal.

Hal ini ditemukan di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (SDLBN) Manisrejo saat enam murid dari SDLBN Manisrejo dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Dharma Wanita sedang mengerjakan soal-soal ujian nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Awalnya pengerjaan soal-soal ujian nasional ya ng dimulai pukul 08.00 itu berjalan lancar. Namun setelah satu jam sejak tes dimulai, guru pengawas menemukan lembar jawaban yang diberikan kepada para murid bermasalah. Kolom jawaban di lembar jawaban hanya ada 40 sedangkan soal pada lembar soal ada 50 soal. Artinya ada kekurangan 10 kolom.

Guru pengawas lalu menanyakan masalah ini ke kepala sekolah SDLBN Manisrejo dan kepala sekolah SLB Dharma Wanita. Setelah dibicarakan, akhirnya dicapai kesepakatan untuk menambah kertas guna menaruh sepuluh jawaban yang tidak bisa ditulis di lembar jawaban yang ada.

Kasie Pendidikan TK dan SD Dinas Pendidikan Kota Madiun, Heni Wisma, mengatakan tidak masalah kalau jawaban dari para murid SLB ditaruh di kertas sendiri karena kolom di lembar jawaban tidak lengkap. Pasalnya, khusus untuk murid-murid SLB, pengecekan jawaban dilakukan secara langsung oleh tim guru SLB, tidak menggunakan komputer.

Kondisi lembar jawaban yang tidak sempurna tidak diketahui oleh Dinas Pendidikan Kota Madiun karena dinas harus menyerahkan lembar jawaban dan soal ke setiap sekolah dalam keadaan tersegel. Oleh karena itu, jika ada ketidaksempurnaan baru diketahui saat t es dilaksanakan.

Pencetakan soal dan lembar jawaban itu sendiri bukan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Madiun melainkan perusahaan percetakan yang ditunjuk Dinas Pendidikan Jawa Timur.