Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duh, Standar Kelulusan Jangan Diturunin Dong!

Kompas.com - 11/05/2009, 19:17 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Dinas Pendidikan Kota Semarang meminta sekolah sebagai pihak yang menentukan kelulusan siswa untuk tidak menurunkan standar minimal kelulusan dari tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas akademis siswa.

"Sekolah memiliki kriteria ketuntasan minimal sebagai pertimbangan kelulusan siswa. Kriteria tersebut yang tidak boleh diturunkan demi menjaga kualitas," ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar Menengah Dinas Pendidikan Kota Semarang sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) Kota Semarang, Bunyamin, Senin (11/5).

Menurut Bunyamin, kelulusan siswa ditentukan oleh nilai yang diperoleh dalam UASBN dan ujian sekolah. UASBN mengujikan tiga mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Adapun ujian sekolah mencakup mata pelajaran lainnya seperti, IPS, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.

Siswa dapat dinyatakan lulus apabila mencapai nilai minimal batas lulus untuk setiap mata pelajaran sesuai yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.

Kepala SD H Isriati Kota Semarang Yakub mengakui, penetapan kriteria ketuntasan minimal dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Penentuan kelulusan siswa oleh pihak sekolah dapat menjadi bagian dari program wajib belajar sembilan tahun.

Kehadiran UASBN

Tingkat kehadiran siswa SD/MI/SDLB pada hari pertama pelaksanaan UASBN di Kota Semarang mencapai 99,9 persen. Bunyamin mengungkapkan, terdapat 19 siswa yang tidak mengikuti UASBN hari pertama dari 23.388 peserta UASBN di Kota Semarang, yang terdiri dari 18 siswa sakit dan 1 siswa meninggal.

"Sebanyak 18 siswa yang tidak mengikuti UASBN tersebut diharapkan untuk mengikuti UASBN susulan pada Senin (18/5) mendatang," tutur Bunyamin.

Di SD H Isriati terdapat 165 siswa hadir dalam pelaksanaan UASBN hari pertama dan 1 siswa tidak hadir karena sakit. Mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia.

Audian Desi R (11), salah satu siswa kelas VI SD H Isriati Kota Semarang, mengaku tidak kesulitan dalam mengerjakan soal Bahasa Indonesia yang diujikan dalam UASBN. "Soalnya relatif lebih mudah dari uji coba yang diselenggarakan sekolah," katanya. (ILO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com