JAKARTA, KOMPAS.com - Target pertumbuhan ekonomi double digit yang dilontarkan pasangan capres Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto, dinilai Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) sebagai angka yang tidak realistis. Ketua Hipmi, Erwin Aksa, mengatakan di tengah gelombang krisis global, angka tersebut akan sulit dicapai.
"Double digit untuk sekarang ini tidak realistis karena begitu banyak persoalan yang ada," ujar Erwin, seusai mengikuti Dialog Calon Presiden 2009, di Jakarta, Jumat (22/5).
Hal terpenting, dikatakan Erwin, bagaimana memaksimalkan pemanfaatan sumber daya ekonomi yang ada. "Kalau efisiensi bisa dilakukan, mungkin akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," kata keponakan Jusuf Kalla ini.
Angka pertumbuhan ekonomi minimal 10 persen, bisa tercapai jika seluruh sektor ekonomi berjalan sesuai harapan. Apalagi, menurut Erwin, jika diikuti dengan efisiensi dan pengurangani subsidi. "Dan jika sebagian subsidi dilempar ke sektor produktif, karena banyak pembiayaan ke sektor yang tidak produktif sehingga kita banyak ketinggalan," kata Erwin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.