Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beginilah Jika Anak SMA Berlomba Bikin Robot

Kompas.com - 27/05/2009, 11:22 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak lima siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) mengernyitkan dahinya. Wajah mereka rata-rata tegang menghadap laptop. Di samping mereka, terlihat robot yang disambungkan dengan kabel untuk dimasukkan dalam program komputer.

Secara bergantian, peserta 'Lomba Kreativitas Siswa (LKS) Tingkat Jawa Barat Subteknologi Robotika' beranjak dari mejanya ke sebuah lembar karton besar. Mereka membawa robot dan mencobanya di atas karton yang lantas berjalan lurus, diam, atau berbelok.

Ada robot yang bergerak sesuai keinginan. Namun, banyak pula yang berputar-putar tak tentu arah. Berkali-kali gagal, namun mereka tak henti mencoba. Mondar-mandir, dari meja menuju karton atau sebaliknya, pun rutin dilakukan.

Ya, jalur itu memang harus dilalui robot sesuai dengan garis hitam yang tertera di atas karton. Garis tidak selalu lurus tetapi juga berbelok, menikung tajam, melingkar, bahkan zig-zag.

Rentang garis juga cukup panjang, sekitar 10 meter. Pada garis itu terdapat checkpoint. Para siswa akan mendapatkan nilai berdasarkan checkpoint yang berhasil dilewati oleh robot-robot mereka.

Melihat hal itu, tak heran, jika para siswa yang baru mendapatkan pelatihan tentang robot tersebut tampak kesulitan. Apalagi, pemrograman itu menggunakan bahasa komputer basic yang cukup rumit untuk masyarakat awam. Padahal, robot sudah dilengkapi sensor pembaca garis.

Selain itu, para peserta juga merupakan siswa kelas akselerasi. Tentu, mereka memiliki daya pikir melebihi rekan-rekan seusianya. Di sisi lain, kadang-kadang pada juri menyemangati dan memberikan nasihat.

Akhirnya, saat waktunya habis, juri memanggil siswa untuk mengoperasikan robot mereka masing-masing. Sesekali, tepuk tangan menyambut robot yang berhasil melintasi jalur dengan benar.

Trik Sederhana

Suasana tersebut berlangsung dalam lomba yang digelar di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Jabar itu dimulai sejak Minggu (24/5) dan ditutup hari ini (27/5).

Sebanyak 10 siswa SMA dari beberapa wilayah di Jawa Barat mengikuti lomba tersebut. Juara pertama akan diikutsertakan dalam 'LKS Nasional' di Malang, Jawa Timur, Juni 2009 mendatang.

Karizal Muharom (16), siswa SMAN 1 Banjar, Ciamis, yang memenangkan sesi pertama lomba mengakui cukup sulit mengoperasikan robot. "Awalnya sempat bingung, tapi kemudian saya menemukan trik sederhana dengan rumus berdasarkan logika," Ujar Karizal.

Pada saat uji coba pertama, Karizal justru gagal. Arah pergerakan robotnya kacau. Kelemahan itu lalu diperbaikinya dan berhasil melewati 10 checkpoint yang berhenti pada garis zig-zag. Program robot Karizal ternyata memang lemah untuk garis tersebut.

"Saya antusias dan senang sekali bisa mengungguli teman-teman, padahal saingannya sangat berat. Teman-teman bisa menguasai materi lebih cepat," katanya.

Saat diberi tahu akan mengikuti lomba robot, Karizal tidak mengetahui sama sekali akan belajar pengetahuan yang baru. Pikirnya, peserta harus membawa kreasi robot sendiri yang akan dilombakan. Padahal, Karizal buta soal membuat robot.

Namun, Karizal berusaha merakit robot dengan mencari pengetahuan di internet. Hebatnya, robot selesai dalam waktu hanya tiga minggu. Robot yang dibuatnya itu berfungsi untuk mencari benda. Robor menggunakan "sensor" berupa lonceng jika menemukannya.

Selain itu, robotnya juga dapat terbang dengan tinggi sekitar satu kilometer. Jarak tempuhnya bisa mencapai tiga kilometer. Beberapa komponen robot itu dipinjam Karizal dari teman-temannya yang heran, bahkan mencibir.

Dinamo, bodi fiber, dan roda gigi adalah komponen-komponen yang dibutuhkan oleh Karizal. Meski beberapa teman melecehkannya dan robotnya tak dilombakan dalam LKS Jabar, usaha Karizal belum sepenuhnya sia-sia. Jika dia mampu menggungguli peserta sesi kedua, robot pencari benda itu akan diikutsertakan dalam LKS Nasional yang melombakan hasil kreativitas siswa sendiri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com