Kuota Siswa Tidak Mampu Masuk RSBI Harus Dipenuhi

BREBES,KOMPAS.com-Kuota penerimaan siswa tidak mampu di Rintisan Sekolah Berbasis Internasional (RSBI) harus dipenuhi oleh sekolah yang bersangkutan.

Hal itu untuk memberikan kesempatan agar siswa yang pandai, tetapi tidak mampu bisa mendapatkan pendidikan berkualitas. Dengan demikian, mereka bisa mengoptimalkan potensi.

Wakil Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Brebes, Wijanarto, Minggu (31/5) mengatakan, kuota siswa tidak mampu yang bisa diterima di RSBI seharusnya mencapai 30 persen. Biaya pendidikan untuk para siswa tersebut harus ditanggung oleh pemerintah. Pasalnya, biaya pendidikan di RSBI mahal, sehingga sulit terjangkau siswa dari keluarga tidak mampu. "Sekolah harus memenuhi kuota itu," ujarnya.

Selama ini, ia melihat belum semua RSBI memberikan kuota tersebut. "Kenyataannya tidak sampai segitu, kuota masih kurang dari lima persen," katanya.

Harapkan kualitas

Sejumlah orang tua mengaku memilih menyekolahkan anak mereka di RSBI karena berharap mendapatkan kualitas pendidikan. Saunan Rasyid, salah seorang wali murid SMPN 1 Tegal yang merupakan salah satu RSBI mengatakan, RSBI memberikan nilai tambah kepada anaknya.

"Saya ingin anak saya menjadi anak internasional, makanya saya menyekolahkannya di sana," katanya.

Meskipun demikian ia berharap agar sekolah terus meningkatkan kualitasnya, di antaranya kualitas tenaga pengajar dan kemampuan bahasa Inggris. Khaerul, warga Desa Padaharja, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal juga memilih RSBI karena berharap mendapatkan kualitas pendidikan yang memadai. Dengan demikian, anaknya akan terpacu untuk belajar lebih giat.

Ia rela membayar mahal, karena hal tersebut merupakan kosekuensi dari kualitas pendidikan yang didapatkan. Khaerul berharap, sekolah yang menerapkan standar RSBI mampu mempertanggungjawabkan kualitas yang mereka janjikan.