Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kak Seto: UN Harus Dievaluasi Total!

Kompas.com - 04/06/2009, 18:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Seto Mulyadi mengatakan, sistem Ujian Nasional (UN) perlu dievaluasi secara menyeluruh.

"Evaluasi penting untuk mengetahui kendala di lapangan yang menjadi penyebab terjadinya kemerosotan kelulusan anak didik di tingkat SMP maupun SMU," ujar Seto Mulyadi atau Kak Seto, di Jakarta, Kamis (4/6). "Kita harus berani melakukan evaluasi kembali apakah sistem yang kita terapkan ini sudah didukung oleh infrastruktur pendidikan yang memadai atau belum," tambahnya.

Seto lalu mengatakan, jika kita belum siap maka kita juga harus kembali kepada sistem yang lama agar anak-anak didik tidak menjadi korban. Menurutnya, yang perlu dievaluasi antara lain adalah kesiapan tenaga guru, infrastruktur pendidikan seperti gedung sekolah, dan fasilitas pendidikan lain yang mendukung kegiatan proses belajar mengajar di sekolah.

Seto menambahkan, banyak sekali daerah yang belum siap, baik dari segi tenaga guru maupun dukungan infrastruktur pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium, dan bahkan gedung sekolahnya sendiri.

Sekolah yang ada di Jawa, misalnya, tidak sama dengan sekolah yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua. Dengan topografi wilayah yang berbukit-bukit, sekolah-sekolah itu pun tidak mudah dijangkau.

Dalam kondisi seperti itu, kata Seto, jangankan gedung sekolah yang tidak layak, guru saja susah mengikuti perkembangan. "Mau baca koran saja tidak bisa karena akses ke kota begitu jauh, apalagi internet," tegasnya.

Seto mengatakan, guru yang tidak pernah mengikuti perkembangan apa pun, terutama tentang perkembangan dunia pendidikan, tentu tidak bisa memberikan yang terbaik untuk anak didiknya.

"Jadi kalau memang kita belum siap melaksanakan sistem ujian nasional ini, mari kita kembali ke sistem yang lama sambil berbenah diri," katanya.

Menurut Seto, kembali ke sistem yang lama bukan berarti sebuah kemunduran. Hal itu, menurut Seto, justru hal yang paling penting, yaitu tidak boleh mengorbankan anak didik. Lagi pula, kata dia, mereka yang meraih nilai tinggi dan lulus di UN belum tentu mampu secara akademik.

"Artinya UN bukan satu-satunya tolok ukur seseorang itu cerdas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com