Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beasiswa Adaro, Komitmen Pendidikan Bagi Sesama

Kompas.com - 05/06/2009, 10:06 WIB

BALANGAN, KOMPAS.com - Kepedulian terhadap kesempatan memperoleh pendidikan menjadi landasan PT Adaro Indonesia menelurkan program beasiswa mulai tingkat SD hingga Sarjana S-1 sejak tahun 2000. Beasiswa diberikan kepada pelajar di lima Kabupaten di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, yaitu Tabalong, Balangan, Barito Timur, Barito Selatan, serta Barito Kuala.

Namun dalam pelaksanaannya, calon penerima beasiswa memang diutamakan yang berasal dari desa-desa binaan PT Adaro Indonesia. Penerimaan beasiswa mempertimbangkan prestasi siswa atau keadaan ekonomi siswa yang kurang mampu.

Tri Jumiati, mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, misalnya. Pelajar kelahiran Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, ini merupakan salah satu mahasiswa yang berhasil meraih sukses pendidikannya berkat bantuan beasiswa Adaro.

Awalnya, hanya mengandalkan penghasilan dari berjualan es potong keliling, orangtua Tri sulit membiayai semua kebutuhan kuliah dan penelitiannya di Fakultas Ilmu Budaya Sastra Jepang, UGM. Namun berkat beasiswa Adaro yang diterimanya sejak 2005 hingga 2008 lalu, Tri bisa menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.

Lulus kuliah dan berbekal prestasi akademisnya di UGM, Tri mendapat tawaran mengajar di SMAN 2 Wonosari, Jawa Tengah. Tetapi, Tri justeru memilih kembali ke Tanjung dan mengabdikan dirinya pada dunia pendidikan di kampung halamannya itu. Di sana, Tri menjadi pengajar Bahasa Jepang di SMKN 1 Tanjung.

Peningkatan Anggaran
Kepedulian PT Adaro Indonesia meluncurkan program beasiswa tersebut dilatarbelakangi oleh satu pemikiran, bahwa segala sesuatunya bersumber dari pendidikan. Untuk itulah, saking pentingnya pendidikan sebagai "sumber dari segala sumber", Adaro memandang faktor keterbatasan dana semestinya tidak menghalangi kesempatan seseorang untuk melanjutkan pendidikan.

Berlandaskan pemikiran itu, dari tahun ke tahun, jumlah sekolah yang mengikuti program beasiswa ini terus bertambah. Pada 2007, jumlahnya mencapai sekitar 190 sekolah dan 17 Perguruan Tinggi dengan total siswa 1.057 orang.

Pada 2008 lalu, jumlah tersebut bertambah menjadi 248 sekolah dan 17 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan PTS. Total penerima beasiswa pun berjumlah 1.822 siswa.

Jumlah dana yang disalurkan juga terus meningkat. Pada 2007, total dana beasiswa yang diberikan kepada siswa SD, SMP, SMA, serta tingkat Universitas mencapai angka 480 juta rupiah, sementara tahun 2008 lalu mencapai 800 juta rupiah. Tahun ini, nilai tersebut bahkan meningkat menjadi 1,2 miliar rupiah.

Namun, mengingat banyaknya jumlah calon pendaftar beasiswa, PT Adaro memandang perlunya proses seleksi, khususnya seleksi administrasi. Bagi siswa SD sampai SMA, pendaftar beasiswa harus memiliki rekomendasi dari pihak Kepala Sekolah bersangkutan. Syarat itu juga disertai dengan membawa bukti rapor si calon penerima.

Terkait syarat utama tersebut, pihak Kepala Sekolah akan merekomendasikan siswa-siswinya yang berprestasi, baik prestasi akademis maupun non akademis atau yang berasal dari keluarga tidak mampu. Jika siswa pendaftar terbukti tidak memiliki prestasi akademis yang menonjol, kesempatan tersebut belum hilang. Siswa masih dipertimbangkan lewat prestasi lainnya semisal dari bidang seni, olahraga, atau keaktifannya di sebuah organisasi dan kegiatan kemasyarakatan.

Sementara itu, persyaratan khusus bagi mahasiswa pendaftar beasiswa pun diperhatikan. Syarat utamanya, mahasiswa bersangkutan duduk di semester tiga ke atas dan memiliki prestasi akademis. Pengajuan syarat ini harus dibuktikan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,0 (non eksakta) dan 2,75 (bidang eksakta). Selain itu, mahasiswa bersangkutan juga berasal dari keluarga tidak mampu, tetapi dinilai memiliki tekad dan keteladanan yang baik.

Seleksi berikutnya, tim "comdev Adaro" akan melakukan survey lapangan yang akan melibatkan dinas pendidikan setempat. Survey itu bisa dilakukan dengan mewawancarai mahasiswa bersangkutan atau mengunjungi keluarga calon penerima.

Survey juga dilakukan seraya tim melakukan wawancara kepada masyarakat di sekitar keluarga mahasiswa. Dan selain survey, penentuan pendaftar yang berhak mendapatkan beasiswa ini pun akan melibatkan dinas pendidikan.
 
Bertujuan mendukung program pemerintah dalam upaya peningkatan SDM dan meningkatkan motivasi siswa untuk lebih berprestasi, PT Adaro Indonesia kiranya telah berupaya membuktikan komitmennya. Melalui program ini pula, penerima beasiswa diharapkan dapat berinteraksi dengan perusahaan, pihak keluarga atau lingkungannya dan mampu berperan untuk ikut membangun masyarakat di sekitar wilayah operasional.

Seperti halnya Tri Jumiati, misalnya. Kendatipun ada tawaran di kota lain yang mungkin menggiurkan, Tri lebih memilih kembali ke Tanjung. Di tanah kelahirannya itu Tri menjadi guru bahasa, sebagai bukti pengabdian dan cintanya pada bangsa dan negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com