Tak Ada UN Ulang, Yang Ada UN Pengganti!

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi X DPR RI dan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo sepakat untuk melaksanakan Ujian Nasional (UN) pengganti untuk sekitar 5.000 siswa dari 36 sekolah di 13 Kabupaten di Indonesia yang dilaksanakan pada 10 Juni 2009 mendatang.

Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Mendiknas dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI yang dipimpin Iwan Prayitno di Jakarta, Senin (8/6). Hadir dalam rapat kerja itu Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Prof Mungin Eddy Wibowo.

"Ujian Nasional pengganti yang direkomendasikan oleh BSNP ini dilaksanakan untuk melindungi sekitar 5.000 siswa yang jujur dan menjadi korban dari perbuatan oknum siswa, guru dan panitia yang berbuat curang dalam pelaksanaan UN tahun 2009," kata Mendiknas, di depan peserta rapat kerja tersebut.

Sebanyak 36 sekolah yang siswanya harus mengikuti UN pengganti terdiri atas 18 SLTA dan 18 SMP yang tersebar di 13 kabupaten yaitu Kabupaten Sopeng, Kendari, Cimahi, Madiun, Ngawi, Bangka, Gorontalo, Lombok, Lombok Tengah, Lombok Barat, Bima, Kolaka, dan Lebong Tengah.

Mendiknas mengatakan, UN pengganti yang ditawarkan BSNP ini akan melindungi siswa yang jujur, sebab pelanggaran prosedur operasional standar (POS) UN tersebut merugikan siswa yang jujur dalam melaksanakan UN.

Terhadap sekolah-sekolah yang diketahui dari uji statistik menunjukkan tingginya jawaban salah pada UN lalu sehingga ada indikasi kecurangan, Mendiknas mengatakan, sulit memberi hukuman hanya berdasarkan data statistik. Oleh karena itu, setelah melalui pengkajian mendalam, maka BSNP dan pemerintah berkesimpulan perlu melindungi siswa yang jujur dengan melaksanakan UN pengganti.