Hasil UN Tingkat SMA di Gresik Jeblok

GRESIK, KOMPAS.com - Hasil Ujian Nasional tingkat SMA di Kabupaten Gresik tahun ini jeblok dibandingkan tahun lalu. Tahun Gresik hanya menempatkan lima siswanya masuk 10 besar se-Jawa Timur dari bidang Bahasa Gresik.

Gresik harus puas pada posisi ke-3 Umi Nadi rotun Nafisah, 5 Krista Marsa Esterlita, 7 Mutia Sabrina, 8 Ayu Maulidina Utomo dan 10 Amelia Septiarisa. Kelima siswa itu dari SMA Negeri 1 Manyar Gresik.

Tahun lalu Gresik menempatkan siswanya bidang IPA peringkat 1 se-Jatim diraih Ridho Miftahul Dhiqi dengan nilai 57,85, peringkat 3 Santi Wahyuni (57,65) dan peringkat 5 Sungging Harryo Wicaksono (57,25). Ketiganya siswa SMA Negeri 1 Gresik.

Tahun lalu Gre juga menempatkan peringkat pertama se-Jatim jurusan Bahasa diraih Selvy Rizki Amalia siswa SMAN 1 Manyar dengan nilai 54,60 dan peringkat 5 Anita Khoirowatianami (53,75) dari SMAN Sidayu Gresik. Padahal di atas Anita saat itu masih ada Fathur Rochman ( 54,35), Sulthony Dwi Firmansyah (54,20) dan dan Dedy Tri Daryanto (54,05), namun ketiganya dari SMAN 1 Manyar tidak masuk 10 besar Jatim.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Chusaini Mustaz menyatakan memang tahun ini sekolah-sekolah yang mendominasi peringkat 10 besar hasil UN tingkat SMA se-Jatim bergeser. Bahkan SMA-SMA favorit baik di Surabaya dan Malang tidak masuk 10 besar.

Hasil UN tingkat SMA jurusan IPA peringkat 1 diraih SMA 1 Blitar, 2 (SMA 1 Kediri), 3 (SMAN 2 Lamongan), 4 (SMA 1 Trenggalek) dan 5 (SMAN 1 Trenggalek). Adapun jurusan IPS peringkat 1 (SMAN 1 Pandaan Pasuruan), 2 (SMA 1 Blitar), 3 (SMAN 1 pandaan pasuruan ), 4 (SMAN 1 Blitar) dan 5 (SMAN 1 Sidoarjo).

Adapun untuk jurusan Bahasa peringkat 1 (SMAN 3 sidoarjo) 2 (SMA Wahid Hasyim 2 Sidoarjo), 3 (SMAN 1 Manyar Gresik), 4(SMAN 2 Pasuruan) dan 5 (SMAN 1 Manyar Gresik). Ya mungkin ada pergeseran kualitas pembela jaran atau angka kelulusan naik 5,5 jadi penyebab juga tidak tahu, kata Mustaz.

Kepala SMA Negeri 1 Manyar Safaul Anam menyatakan memang tahun ini ada penurunan peringkat UN SMA di tingkat Jawa Timur. Namun dirinya bersyukur masih ada lima siswa yang masuk 10 besar se-Jatim. Saya lupa angka-angkanya, kata Anam.

Peraih peringkat 3 nilai UN Program Bahasa Umi Nadirotun Nafisah kepada Kompas menyatakan sangat senang bisa masuk 10 besar se-Jawa Timur. Dirinya tidak menyangka bisa meraih peringkat ke-3 se-Jawa Timur. Sejak mengambil program Bahasa pada semester ganji l Umi masuk peringkat 5 dan semester genap masuk peringkat 4. Tidak ada yang khusus saya hanya belajar, menambah pengetahuan dengan les dan shalat malam hampir setiap malam, kata Umi.

Umi anak kedua dari pasangan Munadir seorang nelayan di Gresik dan Taminah seorang ibu rumah tangga. Kakaknya Ahmad Taufiq sudah bekerja sedang adiknya Nurodiah masih SD. Umi ingin melanjutkan kuliah jurusan Sastra Indonesia. Kalau nggak di Universitas A irlangga Surabaya ya di Universitas Negeri Malang, katanya.

Sementara itu praih peringkat ke-5 hasil UN Krista Marsa Esterlita menyatakan juga bahagia bisa lulus dan ditetapkan masuk lima besar se-Jatim. Anak pasangan Edi Purnomo (karyawan POT petrokimia Gresik) dengan Emi Rosana ini ingin kuliah engan mengambil S astra Inggris Unair Surabaya. Kakaknya Frans Firsta sudah kuliah di ITS sedangkan adiknya Ernest baru lulus SD Negeri Sukomulyo dan mau mengikuti penerimaan siswa baru di SMP Negeri 1 Surabaya.  

Tidak ada yang istimewa. Saya semakin rajin shalat malam jelang Unas. Sepulang sekolah saya les. Lalu hasil les dan pelajaran di sekolah saya review lagi. Selebihnya saya membantu orang tua memasak atau bersih-bersih rumah, kata Krista.

Sementara itu SMA Negeri 1 Gresik yang tahun lalu menempatkan siswanya peringkat 1,3, 5 program IPA kali ini belum tahu masuk 10 besar atau tidak di tingkat Jawa Timur. Kepala SMA Negeri Gresik Suyatno mengatakan namun siswanya masuk peringkat 1-10 untuk program IPA se-kabupaten Gresik dan 1,2,3,4,5,7 dan 8 untuk program IPS.