Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irwandi Jaswir, Angkat Nama Indonesia Lewat Malaysia

Kompas.com - 15/06/2009, 14:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Irwandi Jaswir, alumnus Institut Pertanian Bogor tahun 1993, meraih posisi ke-2 dalam 'Anugerah Saintis Muda Asia Pasifik 2009' di Bangkok.

Irwandi, yang kini berpangkat profesor madya, itu mewakili tempatnya bekerja di Departemen Biotechnology Engineering, International Islamic University Malaysia. Kompetisi prestisius itu diprakarsai oleh Scopus, situs basis data pencarian jurnal ilmiah dan indeks kutipan terbesar di dunia.

Kepada Kompas, Sabtu (13/6), Irwandi menjelaskan, tahun ini ada 150 pencalonan dari 23 negara di Asia Pasifik dalam tiga kategori, yaitu bisnis, pertanian dan sumber daya alam, serta teknologi dan engineering. Irwandi berkompetisi di bidang pertanian dan sumber daya alam.

”Penilaian oleh panel juri terdiri dari 3 orang untuk setiap bidang. Mereka adalah para pakar dan profesor berkaliber dunia yang mempunyai rekor karya ilmiah di Scopus,” kata Irwandi.

Setelah disaring, lima finalis setiap kategori diundang untuk mempresentasikan karya serta pencapaian mereka di hadapan para juri di Asian Institute of Technology, Bangkok, awal Juni lalu. Irwandi menjadi satu-satunya finalis orang Indonesia. Finalis lain berasal dari Singapura, Malaysia, Australia, Jepang, China, India, Taiwan, Hongkong, dan Thailand.

Irwandi (38) lahir di Medan, Sumatera Utara. Dia memiliki catatan 40 karya ilmiah di jurnal internasional serta 60 karya ilmiah di konferensi internasional. Belum lagi puluhan artikel ilmiah populernya di berbagai media massa, serta lima artikel bab buku (book chapter) di buku ilmiah internasional.

Ayah tiga anak yang beristrikan seorang dokter gigi ini telah menerima 23 anugerah sains di tingkat lokal dan internasional, termasuk medali emas di Geneva pada 2006 atas inovasinya dalam metode pendeteksian lemak babi (Kompas, 29/4/2006). Menyelesaikan pendidikan di IPB, Irwandi meraih S-2 (1994-199) dari Universitas Pertanian Malaysia serta S-3 (1997-2000) dari UPM dan The University of British Columbia, Kanada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com