SURABAYA, KOMPAS.com — Kasus hilangnya sejumlah perangkat Jembatan Suramadu masih saja terjadi. Di sepanjang pagar besi pelindung lajur sepeda motor puluhan buah mur hilang, kendor, dan patah. Padahal, pagar besi tersebut berfungsi untuk membatasi lajur motor dengan mobil serta melindungi pengendara motor agar tak terjatuh ke laut.
Dari pengamatan di lapangan, sebanyak 75 mur di pagar pelindung motor arah Surabaya-Madura hilang, 25 mur kendor, dan enam baut patah. Sedangkan dari sisi Madura-Surabaya sekitar delapan mur kendor, puluhan baut hilang, dan beberapa baut serta mur rambu-rambu U turn hilang.
"Mur dan beberapa baut yang hilang berfungsi untuk memperkuat pagar di lajur kendaraan roda dua dan bukan untuk penguat konstruksi jembatan. Tetapi jika tidak dilakukan pengecekan rutin, maka pagar akan mudah goyang dan membahayakan pengendara roda dua," kata Kepala Satuan Kerja Sementara Jembatan Nasional Suramadu Atiyanto Busono, Kamis (18/6) di Surabaya.
Menurut Atiyanto, hilangnya beberapa perangkat jembatan diperkirakan terjadi saat Jembatan Suramadu dibuka untuk umum hari Sabtu dan Minggu lalu. Saat itu, banyak pengendara kendaraan yang berhenti di bentang tengah.
Untuk mengatasi kasus serupa, pelaksana proyek baik dari Consortium Contractor of China (CCC) maupun Consortium Indonesian Contractors (CIC) akan melakukan pengelasan listrik pada setiap baut agar mur dan baut tak mudah lepas. Namun, hingga saat ini pengelasan belum juga dilakukan dan masih banyak ditemukan mur dan baut yang hilang.
Lampu hilang
Selasa (16/6) lalu, sebanyak 42 lampu penerangan box girder atau balok baja di bentang tengah jembatan juga dilaporkan hilang. Lampu tersebut berfungsi sebagai penerangan pada saat petugas melakukan inspeksi pemeliharaan rangka jembatan.
Lampu-lampu itu hilang saat lubang pintu masuk box girder tidak dikunci. Karena lubang pintu masuk box girder tak terkunci maka 42 lampu penerang di dalamnya hilang dicuri, tambah Atiyanto.
Menurut Atiyanto, sebanyak 42 lampu penerang di box girder bentang tengah Suramadu telah diganti. Inspeksi dan pengamanan di pintu masuk box girder diperketat dengan patroli rutin dari pihak PT Jasa Marga (Persero) dan Kepolisian.
Selain beberapa mur, baut, dan lampu hilang, ditemukan goresan pisau di tiga bentang cable stay yang berfungsi menahan dua pilar utama Jembatan Suramadu. Goresan tersebut berpotensi menimbulkan korosi kabel baja karena plastik pelindung robek.
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional V Departemen Pekerjaan Umum AG Ismail mengatakan, berdasarkan pengamatan, ada sejumlah kasus yang sekadar bersifat iseng. Namun, ada pula oknum yang secara sengaja mencuri perangkat Jembatan Suramadu.
Sementara itu, Kepala Bagian Bina Mitra Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Sri Setyo Rahayu mengatakan, pihaknya mengantisipasi tindak vandalisme di Jembatan Suramadu dengan membentuk Tim Perumus Pengamanan Suramadu.
Tim ini merupakan gabungan dari Polwiltabes Surabaya, Direktorat Lalu Lintas, Samapta, Kepala Bagian Operasional Polwiltabes Surabaya, Polres Bangkalan, dan Direktorat Kepolisian Air (Ditpolair), kata Sri Rahayu.
Sementara menunggu tim ini merumuskan tugas, pokok, dan fungsinya yang akan dituangkan dalam Surat Perintah Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, jajaran Polwiltabes Surabaya pun meminta Kepolisian Resor Surabaya Timur untuk tetap melakukan pengamanan di lokasi.
Sebanyak satu satuan setingkat peleton setara 30 orang personel dari Polres Surabaya Timur dan satu unit tangkal setara 10 orang personel dari Polwiltabes Surabaya diturunkan untuk mengamankan jembatan dalam 24 jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.