Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

72 Siswa Jadi Angkatan Pertama SMANU MH Thamrin

Kompas.com - 03/07/2009, 12:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dari 216 siswa peserta seleksi masuk Sekolah Menengah Unggulan MH Thamrin (SMANU MHT), Jakarta Pusat, pada 16 Juni 2009, hanya 72 siswa dinyatakan berhasil lulus seleksi dan berhak menjadi siswa sekolah unggulan milik Pemprov DKI Jakarta tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Nani Asri Setyani, guru Sejarah di SMANU MHT di Jakarta, Jumat (3/7).

"Para lulusan tersebut akan menjadi angkatan pertama yang hanya menempati tiga kelas," ujar Nani.

Tadinya, Nani sendiri adalah seorang guru sejarah asal SMAN 6 Jakarta. Mulai tahun ajaran 2009/2010, Nani sudah direkrut oleh Pemda DKI untuk menjadi tenaga pendidik bidang Sejarah di sekolah tersebut.

"Tetapi untuk mengajar di sekolah ini pun kami laiknya para siswa itu, yaitu harus lebih dulu mengikuti tes kompetensi guru yang berlangsung selama empat hari," ujar Nani. 

Pekan depan, lanjut dia, tepatnya pada 13 Juli 2009, sekolah yang didapuk sebagai sekolah bertaraf internasional (SBI) ini akan diresmikan pembukaannya oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Uang pangkal Rp 15 juta

Menurut Kepala Pelaksana Tugas SMANU MHT Djumadi, pada saat awal pendaftaran bulan April 2009, tahap pertama seleksi penerimaan siswa baru (PSB) di sekolah ini berdasarkan berkas dokumen berupa rapor yang telah dilegalisasi mulai semester 1-5, surat keterangan dari sekolah tentang keikutsertaan sebagai peserta ujian nasional, dan pasfoto.

"Seleksi berkas ini melihat nilai Matematika-IPA dengan nilai tertinggi. Patokan sementara yang nilainya 8," ucapnya, Jumat (17/4) lalu.

Setelah lolos berkas, peserta lalu mengikuti tes kualifikasi 25-29 Mei 2009 dan diumumkan pada 16 Juni 2009. Peserta PSB bukan hanya calon pelajar dari DKI Jakarta, melainkan juga calon pelajar dari luar DKI juga diperbolehkan mendaftar dengan jatah penerimaan siswa baru 5 persen atau 10 siswa.

Tes kualifikasi yang dilakukan di SMANU MHT tersebut meliputi tes Bahasa Inggris yang diselenggarakan oleh PPIA LIA, Tes Potensi Akademik oleh Universitas Negeri Jakarta, serta tes intelejensia dan potret diri yang diselenggarakan oleh Psikologi Terapan Universitas Indonesia.

"Tes IQ dan potret diri ini untuk melihat, apakah calon siswa patut dan mampu mengikuti pendidikan di sekolah ini," ujar Djumadi, waktu itu.

Djumadi lalu mengatakan, sebelum mengikuti seleksi kualifikasi, calon orangtua murid diundang oleh Panitia PSB SMANU MHT. Dalam pertemuan itu akan dijelaskan tentang pembiayaan pendidikan di sekolah tersebut, antara lain untuk uang pangkal Rp 15 juta dan iuran pendidikan per bulan Rp 1 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau