Sistem Pendaftaran Sekarang Sudah Obyektif!

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Panitia PSB lokal SMAN 70, Jakarta Selatan, Sholeh menjelaskan bahwa yang mendaftar ke sekolahnya memang jauh melampaui kuota.

Hal tersebut oleh Sholeh, yang juga menjabat Wakil Kepala Sekolah SMAN 70, di Jakarta, Jumat (3/7). “Kuota yang tersedia adalah 394 tempat, tetapi yang mendaftar mencapai lebih dari 1.000 orang,” ujarnya.

Di SMAN 6, lanjut Sholeh, kapasitas yang tersedia adalah 351 kursi. Sebaliknya, yang memilih SMAN 6 sebagai tujuan sekolah mencapai lebih dari 2.000 orang.

Terkait hal itu, akibatnya, persaingan menjadi sangat ketat. Apalagi, persaingan secara terbuka (online) melalui sistem pengurutan rangking itu banyak membuat calon siswa dengan nilai pas-pasan tersingkir.

Menurut pemerhati pendidikan dari Education Forum, Suparman, sistem penyaringan pada penerimaan siswa ini sudah terbuka dan bagus. "Obyektif, karena siswa mendaftar sesuai minat dan nilai yang dimiliki," ujar Suparman.

Hanya saja, lanjut Suparman, permasalahannya adalah penyaringan ini masih menggunakan NEM sebagai alat masuk. Suparman menganggap hal itu masih tidak fair, khususnya bagi siswa yang punya potensi di luar NEM.

"Di Bandung sudah diuji coba, yaitu NEM ditambah dengan nilai ujian akhir sekolah," ujar Suparman. "NEM itu hasil ujian nasional, sementara siswa pandai pun belum tentu bagus NEM-nya jika di saat UN sedang tidak fit atau sakit, atau karena sebab-sebab lainnya," ujar Suparman. (M4-09)