Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadir, Perpustakaan untuk Tunanetra

Kompas.com - 05/07/2009, 19:52 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Untuk pertama kali di Sumatera Utara, perpustakaan untuk tunanetra hadir. Kaum tunanetra bisa mengakses seluruh koleksi ini untuk menambah pengetahuan mereka. Tidak hanya tulisan dalam bentuk braile, dalam perpustakaan ini juga dihadirkan aneka koleksi berupa berbentuk rekaman audio.  

"Secara resmi kami buka besok (Senin 6 /7 ini). Uji coba telah kami lakukan Sabtu (4/7) lalu. Perpustakaan ini akan buka setiap hari mulai Senin sampai Sabtu pukul 08.00 sampai 17.00," tutur Kepala Badan Perpustakaan Daerah Sumut, Syaiful Syafri, Minggu (5/7) di Medan.  

Perpustakaan tunanetra ini didirikan oleh Badan Perpustakaan Daerah Sumut. Perpustakaan ini menempati salah satu ruang di lantai 1 Gedung Perpustakaan Daerah Sumut di Jalan Brigjen Katamso, Medan. Untuk sementara, tutur Syaiful, koleksi perpustakaan berjumlah 625 buku dari 125 judul. Bacaan yang tersedia antara lain pengetahuan agama, ketrampilan rumah tangga, ketrampilan memijat tangan, fiksi, kiat menghadapi seleksi perguruan tinggi, kamus komputer, dan buku tentang kewanitaan.

"Buku-buku ini selain dibeli dari dana APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) Sumut, juga sumbangan dari Departemen Sosial RI, Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, serta sumbangan dari Balai Penerbitan Braile Indonesia (BPBI) ABIYOSO Cimahi," ujarnya.  

Data Badan Perpustakaan Daerah Sumut, di Medan ada sekitar 600 tuna netra yang tergabung dalam Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni). Selama ini, katanya, penyandang tunanetra kes ulitan mencari bacaan ilmu pengetahuan karena minimnya buku bacaan berhuruf braile. "Pendirian perpustakaan ini untuk membantu menyediakan bahan bacaan bagi kaum tunanetra. Mereka yang sudah mempunyai ketrampilan bisa meningkatkan kompetensinya," katanya.

Bagi kaum tunanetra yang bosan membaca bisa memanfaatkan koleksi perpustakaan di ruangan audio. "Tanpa indera penglihatan, kaum tunanetra bisa mengoptimalkan kemampuan mendengarkan untuk menambah ilmu pengetahuan. Jika memungkinkan, kami akan menyediakan fasilitas internet untuk mereka," katanya.

Pertumbuhan minat baca di Sumut belakangan meningkat. Hal ini terlihat dari jumlah tingkat kunjungan di Perpustakaan Daerah Sumut dan jumlah buku yang dipinjam warga. Selain itu di sekitar Medan khususnya berdiri 78 perpustakaan baik swasta maupun yang dikelola negara. Data Badan Perpustakaan Daerah Sumut, masih ada 318 perpustakaan desa yang tersebar di 10 kabupaten dan kota. Pada 2009, Badan Perpustakaan akan menambah pendirian sekitar 300 perpustakaan di daerah lain di Sumut.

Pendiri Taman Bacaan Masyarakat Warung Pintar, Sofyan Tan merespon positif pendirian perpustakaan tunanetra. Sudah seharusnya kaum tunanetra mendapatkan hak sama dengan warga umumnya. "Mereka sama dengan warga negara lain. Sayangnya selama ini akses informasi untuk kaum tunanetra selama ini terbatas," katanya.

Tidak hanya menyediakan perpustakaan, pemenuhan hak kaum tunanetra mestinya juga merambah ke sektor pelayanan publik. Belum banyak pelayanan publik yang memberikan perhatian ke kaum tunanetra. Semoga, katanya, setelah pendirian perspustakaan menyusul perhatian pemerintah ke sektor lain bagi tunanetra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com