Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ribu Siswa Gagal Sekolah di Negeri

Kompas.com - 06/07/2009, 06:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan ribu siswa gagal melanjutkan pendidikan ke sekolah negeri karena tidak lolos seleksi di sekolah yang dituju. Berdasarkan data penerimaan peserta didik baru (PPBD) tahap I Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dari sebanyak 179.254 siswa yang mendaftar ke SMP, SMA, dan SMK negeri, 59.853 di antaranya tidak lolos seleksi.

”Jumlah itu hasil rekap PPDB tahap I pada 1-3 Juli dan telah diumumkan Sabtu (4/7) lalu. Mereka masih diberi kesempatan mengikuti PPDB tahap II yang akan digelar 9-10 Juli. Tapi kursi SMAN dan SMKN sudah terisi semuanya,” kata Taufik Yudi Mulyanto, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, kemarin.

Dalam PPBD I 2009 di DKI untuk SMPN, jumlah pendaftar 109.140, diterima 73.701, dan yang gagal seleksi 35.439 siswa.Untuk SMAN, pendaftar 41.040, diterima 30.800 dengan nilai UN tertinggi 9,89 dan terendah 6,26, serta yang gagal seleksi 11.040 siswa. Sedangkan untuk SMKN, pendaftar 29.074, diterima 15.689 dengan nilai UN tertinggi 9,59 dan terendah 6,08, serta yang gagal seleksi 13.374 siswa.

Kursi kosong
Sementara itu, sebanyak 504 kursi kosong tersedia di 67 SMPN di DKI, yakni 161 kursi di Jakarta Pusat, 226 kursi di Jakarta Utara, 78 kursi di Jakarta Barat, dan 39 kursi di Jakarta Selatan. Kursi kosong itu berasal dari sisa kuota untuk calon siswa dari luar DKI yang tidak dimanfaatkan dalam PPDB tahap I.

”Kebanyakan kursi kosong di SMP di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Di pusat tidak diminati siswa dari luar DKI yang kebanyakan tinggal di perbatasan Jakarta,” ujar Taufik saat dihubungi Warta Kota.

Kursi kosong itu akan diisi pada PPDB tahap II untuk siswa dari DKI maupun luar DKI. Siswa yang diterima pada PPDB tahap I harus lapor diri. Dan jika tidak lapor diri, maka dinyatakan mengundurkan diri dan tidak dapat mendaftar pada PPDB tahap II.

Bangku kosong yang tersedia bisa diakses melalui www.psb-smpdki.org, Rabu (8/7) untuk SMP dan www.jakarta.psb-online.or.id untuk SMA/SMK. Taufik juga minta masyarakat agar tidak percaya dengan isu jual-beli bangku kosong. ”Jangan percaya bila ada oknum yang menyatakan bisa mengusahakan bangku kosong. Sistem komputerisasi tidak memungkinkan ada jual-beli bangku kosong,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com