Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres Lancar, Aksi Beli Saham Bakal Gencar

Kompas.com - 08/07/2009, 09:09 WIB

 

JAKARTA, KOMPAS.com — Investor pasar modal Indonesia diperkirakan akan kembali melakukan aksi beli saham besar-besaran jika pemilu presiden hari ini berjalan lancar dan sesuai harapan pelaku pasar. Namun, nilai tukar rupiah diperkirakan sulit menembus level di bawah Rp 10.000 per dollar AS karena merupakan level imajiner yang dilihat pelaku pasar saat ini.

Head of Asset Management Paramitra Alfa Securities Ukie Jaya Mahendra, di Jakarta, Selasa (7/7), mengatakan, pemilu presiden dan wakil presiden merupakan klimaks dari momentum politik yang ditunggu-tunggu pelaku pasar modal. Sebelumnya, berita positif tentang inflasi yang terkendali dan penurunan suku bunga acuan belum terlalu direspons pasar karena menunggu pelaksanaan pilpres.

Menurut Ukie, bila pemilihan lancar dan hasilnya sesuai pilihan pelaku pasar, eforia beli saham akan kembali melanda investor sebagaimana terjadi seusai pemilu legislatif April lalu.

”Saya perkirakan akan terjadi eforia beli sampai sekitar dua minggu. Setelah itu, investor akan melakukan valuasi terhadap harga saham berdasarkan nilai fundamental dan teoretisnya,” ujar Ukie.

Namun, lanjut Ukie, bila penghitungan suara menunjukkan hasil berimbang, bisa jadi pelaku pasar akan memberikan reaksi negatif dan indeks harga saham akan terkoreksi. Hal itu terjadi karena investor menilai tingkat ketidakpastian di ranah politik lebih panjang.

Pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Selasa, Indeks Harga Saham Gabungan menguat 48,23 poin atau 2,37 persen ke level 2.083,24. Sedangkan Indeks LQ-45 naik 8,91 poin atau 2,24 persen ke level 406,04 dan Indeks Kompas100 naik 11,19 poin atau 2,26 persen ke level 505,92.

Sementara itu, pengamat pasar uang Farial Anwar mengatakan, kelancaran pilpres tidak akan berpengaruh banyak pada nilai tukar rupiah, termasuk siapa pun presiden yang terpilih. Dia memperkirakan, jika pemilu presiden sukses, nilai tukar rupiah hanya akan menguat tipis.

Hal itu terjadi karena nilai tukar rupiah yang saat ini berada di kisaran Rp 10.200 per dollar AS akan sulit tembus di bawah Rp 10.000 per dollar AS karena level tersebut dianggap sebagai level rupiah terbaik. Selain itu, pelaku pasar juga menilai selama ini tidak ada upaya Bank Indonesia untuk memperkuat nilai tukar rupiah sampai di bawah Rp 10.000 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com