SURABAYA, KOMPAS.com — Puluhan wali murid mendatangi Dinas Pendidikan Surabaya, Kamis (9/7). Kedatangan mereka untuk memprotes pengisian bangku kosong di sekolah negeri.
Protes mereka terutama karena dua hal. Pertama, karena merasa pendaftar yang diterima untuk mengisi bangku kosong memiliki nilai lebih rendah dari anak mereka. Kedua, mereka menuntut pendaftaran bangku kosong bisa lintas subrayon.
Puluhan wali murid tersebut menginginkan kedua hal itu dituntaskan pada hari terakhir pengisian bangku kosong. Pengisian dijadwalkan berakhir pukul 12.00 siang ini, Kamis (9/7).
"Mekanisme ini salah dan harus diubah, Dinas Pendidikan jangan hanya berpegang pada aturan tanpa melihat kenyataan," teriak mereka.
Sementara itu, Ketua Panitia Pendaftaran Siswa Baru (PSB) Surabaya Ruddy Winarko mengatakan, mekanisme tidak diubah. Bahkan, pihaknya sudah memberi toleransi dengan memperpanjang waktu pendaftaran.
"Harusnya ditutup Selasa (7/7) kemarin dan kami sudah perpanjang sampai Kamis," ujarnya.
Namun, kata Ruddy, pihaknya tidak bisa menerima tuntutan pendaftaran lintas subrayon. Pasalnya, pengisian tidak mengenal pendaftaran dari awal.
"Kami hanya memeringkat pendaftar yang sudah masuk data waktu PSB reguler kemarin," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.