Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Batalkan Pengantar Bahasa Inggris di Sekolah

Kompas.com - 09/07/2009, 13:28 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Malaysia mencabut kebijakan penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar untuk pelajaran Matematika dan Sains mulai 2012 mendatang.

Wakil Perdana Menteri Malaysia merangkap Menteri Pendidikan Muhyiddin Yassin mengumumkan kebijakan tersebut kemarin, Rabu (8/7), di Putrajaya, Malaysia. Pengumuman diterbitkan setelah kebijakan itu menimbulkan kontroversi sejak awal dan sempat menimbulkan gelombang unjuk rasa besar di negara itu.

Pemerintah Malaysia kembali akan menggunakan Bahasa Melayu sebagai pengantar pada mata pelajaran Matematika dan Sains sebagai pengganti Bahasa Inggris. Kebijakan itu akan diterapkan pada sekolah dasar-sekolah dasar negeri etnis Melayu, sedangkan pada sekolah etnis China dan India akan menggunakan bahasa ibu masing-masing.

"Pencabutan itu akan dijalankan bertahap," kata Muhyiddin.

Sebagai catatan, kebijakan penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar ilmu Matematika dan Sains itu dikeluarkan pada masa pemerintahan Perdana Menteri Mahathir Mohamad pada 2002 silam. Aturan tersebut keluar sebagai sebuah keputusan hanya setelah Mahathir menggelar rapat kabinet khusus.

Namun, kebijakan itu lalu menimbulkan protes dari semua kalangan, baik etnis Melayu, China, maupun India. Pemerintah Malaysia mengabaikan protes tersebut hingga menimbulkan unjuk rasa besar-besaran di Kuala Lumpur pada awal 2009. Unjuk rasa dilancarkan oleh para sastrawan dan budayawan, serta kaum oposisi.

Di sisi lain, kebijakan itu juga ditentang oleh para guru, dosen serta rektor. Berbagai survei menunjukan hasil bahwa rata-rata pelajar enggan dan kurang tertarik pada pelajaran Matematika dan Sains, karena bahasa pengantarnya berbahasa Inggris. Untuk itulah, Perdana Menteri Abdullah Badawi pun kemudian membentuk tim kajian khusus terkait kelangsungan kebijakan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau