Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Capai 4,5 Persen

Kompas.com - 09/07/2009, 16:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono optimistis pertumbuhan ekonomi pada tahun ini bisa mencapai 4,5 persen dengan terus stabilnya kondisi makro ekonomi dan politik di Tanah Air.
     
"Kalau politik stabil begini, dan kalau ada masalah-masalah menyusul pilpres, bisa kita carikan solusinya secara damai. Lalu tidak ada apa-apa, lantas makro ekonomi terkelola seperti ini, saya optimistis bahwa investasi akan bergerak lebih cepat dan, meskipun sasaran kita pertumbuhan 4,5 persen, selalu ada kemungkinan untuk mencapai lebih dari itu," kata Presiden seusai sidang kabinet terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (9/7).
     
Menurut dia, kewajiban pemerintah hingga akhir masa kerjanya Oktober mendatang adalah memastikan iklim bisnis dan layanan publik semakin membaik. "Dengan kondisi makro seperti ini, baik politik, ekonomi, sosial maupun keamanan tentu sangat mungkin untuk lebih cepat lagi, peningkatan investasi di negeri kita, baik dari dalam negeri, maupun luar negeri."
     
Presiden menyatakan hal itu seusai melakukan pertemuan dengan Menkeu/PLT Menko Perekonomian Sri Mulyani, Menko Polkam Widodo AS, dan Menko Kesra Aburizal Bakrie didampingi oleh Mensesneg Hatta Rajasa dan Seskab Sudi Silalahi.
     
Di sisi makro ekonomi, Presiden memperkirakan laju inflasi tahun ini hanya sebesar empat persen sehingga suku bunga acuan (BI Rate) bisa mencapai 6 persen pada akhir tahun ini, begitu pula nilai tukar rupiah yang diperkirakan terus stabil dengan masuknya investasi asing.
     
"Banyak kondisi yang kondusif untuk investasi, inflasi terjaga mudah-mudahan bisa capai empat persen, suku bunga enam persen, dan dengan nilai tukar rupiah yang relatif stabil. Tiga hal ini memungkinkan investasi tumbuh kembali," katanya.
     
Ia menjelaskan, inflasi bisa terus terjaga dengan membaiknya pengelolaan produksi dan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat yang semakin lancar. Dengan iklim investasi yang semakin baik, maka angka pengangguran dan kemiskinan, lanjut Presiden, bisa semakin diturunkan. Sementara itu, pembangunan infrastruktur di berbagai sektor diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan di sektor riil.
     
Mengenai RAPBN 2010, Presiden mengatakan bahwa hal itu masih menjadi kewajiban pemerintahan saat ini untuk mengajukannya sehingga pada pekan depan ia akan mengadakan sidang kabinet paripurna untuk membahas hal ini.
     
Mengenai penyebaran virus H1N1 atau flu babi, Presiden mengakui bahwa penyebaran penyakit menular itu sudah sampai di Indonesia sehingga ia mengharapkan hal itu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan sosialisasi pencegahan penyebaran dan penanganannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com