Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik Ismail: Sedih Lihat Minat Baca Anak Sekarang

Kompas.com - 11/07/2009, 21:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tinggi atau rendahnya minat baca sering dijadikan sebagai tolok ukur kecerdasan masyarakat. Semakin tinggi minat baca masyarakat maka makin tinggi juga wawasannya.

Tapi, sastrawan Taufik Ismail mengaku sedih melihat rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, terutama di kalangan pelajar.

"Tinggi atau rendahnya minat baca masyarakat dapat dilihat dari oplah penjualan buku. Saya memang tidak mengamati perkembangan oplah penjualan buku, tapi terus terang saya sedih melihat minat baca anak muda jaman sekarang", ungkap Taufik yang ditemui pada acara bedah buku Indonesian Cultural Heritage di Times Book Store Kemang Village, Jakarta Sabtu (11/7 ).

"Generasi sekarang hanya membaca buku lewat ringkasannya. Kalau saya tanyakan tentang karangan-karangan Chairil Anwar, yang mereka tahu tak lebih dari tiga buku. Padahal karya Chairil Anwar lebih dari seratus", kata Taufik.

Menurut Redaktur Senior di majalah sastra Horison ini, kebiasaan membaca dan menulis pada generasi muda sudah semakin terkikis oleh segala kemudahan yang disediakan teknologi masa kini.

"Minim sekali minat baca para pelajar sekarang. Kalau dulu jaman Hindia Belanda, seorang pelajar tingkat menengah selama tiga tahun harus membaca minimal 25 buku. Buku-buku tersebut ada di kurikulum dan disediakan di perpustakaan. Lalu buku tersebut harus dirangkum dan akan diujikan" ujar konsultan sastra di penerbit Balai Pustaka ini.

Menurut Taufik, kebiasaan membaca sangat terkait erat dengan kebiasaan menulis. Karena itu menurut Taufik, ia tak heran melihat pelajar sekarang umumnya kesulitan dalam kegiatan tulis menulis seperti penulisan ilmiah dan skripsi.

"Wajar kalau anak sekarang sulit untuk menulis karena mereka tidak memiliki dasar kebiasaan membaca yang kuat", kata Taufik. Karena itu Ia mengharapkan agar generasi anak muda sekarang mau lebih banyak membaca dan menulis.

"Kuncinya adalah terus berlatih. Berlatih dengan terus membaca dan menulis", ujar Taufik menutup pembicaraan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com