Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Jalanan, Hilangnya Tanggung Jawab Pemerintah

Kompas.com - 12/07/2009, 04:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya anak jalanan di Jakarta  karena pemerintah membiarkan terjadinya arus urbanisasi.  "Penyebab banyaknya anak jalanan di Kota Jakarta akibat kurangnya upaya pemerintah mencegah urbanisasi," kata Direktur Eksekutif Yayasan ISCO (Indonesian Street Chlidren Organization) Ramida Siringoringo di Jakarta, Sabtu (11/7).
     
Urbanisasi yang berlangsung sejak lama di Kota Jakarta, lanjut dia, terjadi akibat banyak masyarakat pedesaan yang tergiur bekerja di ibukota karena menganggap Jakarta sebagai tempat yang baik untuk mengadu nasib."Banyak masyarakat di pedesaan yang menjual lahan pertanian kemudian mengadu nasib ke ibukota. Namun, setelah sampai di Jakarta mereka akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa sehingga menjadi bagian dari penduduk miskin. Kondisi itu diperparah karena pemerintah tidak mau mengurusi," ujar Direktur Eksekutif Yayasan ISCO, yayasan yang banyak membantu dana pendidikan bagi anak jalanan,.
     
Salah satu upaya mencegah terjadinya urbanisasi ke kota Jakarta menurut Ramida Siringoringo yakni pemerintah harus membuka lapangan kerja seluas-luasnya di pedesaan. "Jika lapangan pekerjaan ada di daerah mereka, tidak mungkin masyarakat dari pedesaan berlomba-lomba mengadu nasib ke Jakarta," ujar Direktur Eksekutif Yayasan ISCO tersebut
     
Berdasarkan data Badan Pusat Stistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami peningkatan pada 2008 yakni mencapai 41, 2 juta jiwa. "Selain akibat arus urbanisasi, meningkatnya angka kemiskinan juga disebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok dan tidak stabilnya perekonomian dunia yang berimbas pada meningkatnya kemiskinan di Indonesia," katanya.
     
"Ironisnya, dampak kemiskinan orang tua mereka dirasakan oleh sebagian besar anak sehingga banyak di antara mereka hidup dan tumbuh keras di jalanan tanpa merasakan sentuhan pendidikan sebagai fundamental dasar dalam meraih cita-cita mereka kelak," ungkapnya.
     
Pada kesempatan yang sama, Pendiri Yayasan ISCO, Josef Fuchs mengungkapkan, ISCO menargetkan akan membantu 200.000 anak kurang beruntung untuk ikut mengenyam pendidikan seperti anak lainnya.
     
"Setelah membantu 2000 anak selama 10 tahun ini, kami akan lebih banyak lagi memberikan bantuan pendidikan dan kesehatan kepada anak-anak kurang beruntung di Indonesia untuk dapat mewujudkan cita-cita mereka," kata Josef Fuchs.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau