Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Biaya Sekolah di SD Berstandar Internasional?

Kompas.com - 13/07/2009, 09:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jakarta Nomor 2073/2000 tanggal 9 Agustus 2000, SDN Menteng 01 Jakarta Pusat berstatus sebagai SDN percontohan. Pada 7 tahun berikutnya, statusnya berubah menjadi rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI).

Mendengar namanya, tampaknya para orangtua murid harus merogoh koceknya yang dalam untuk menyekolahkan anaknya di tempat ini. Benarkah demikian?

Berdasarkan pengamatan pada hari pertama sekolah, Senin (13/7) pagi, tampak deretan mobil mewah berjajar di depan sekolah tersebut, tempat Presiden Amerika Serikat Barack Obama pernah mencicipi bangku sekolah ini. "Sekolah di sini cuma dimintai uang seragam saja sebesar Rp 800.000. Denisa (6), anak saya, mendapat seragam merah putih, batik, pramuka, dan sepatu. Aksesori, seperti topi sekolah dan dasi," kata Diah Purnama Sari (33) saat menunggu Denisa.

Lebih lanjut, ia yang berprofesi sebagai dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Cipto Mangkusumo (RSCM) mengaku tidak tahu-menahu soal biaya lain yang ditarik. "Katanya masih ada biaya lagi," ungkapnya.

Menurut Niko Nurmawel (42), orangtua murid lain, masih ada biaya lain yang akan ditarik untuk biaya operasional sekolah yang tidak ditanggung pemerintah. Berapa jumlah biaya tersebut, menunggu rapat komite uang yang terdiri dari perwakilan orangtua murid, tetapi pihak sekolah tidak terlibat.

"Kalau sekolah terlibat, maka akan diprotes Dinas Pendidikan. Biaya itu untuk operasional sekolah, misalnya untuk laboratorium, ekstrakulikuler, dan AC. Kan perlu support dari orangtua," ungkap Niko yang sedang menunggu Alvaro (6), anaknya yang baru masuk kelas satu.

Lebih lanjut, Hari (40), yang juga sedang menunggu anaknya, menuturkan bahwa biaya yang akan dibebankan kepada orangtua murid tersebut berdasarkan kemampuan orangtua. Biaya dari orangtua itu untuk mendukung sarana-prasarana sekolah yang tidak ada di sekolah lain. Kalau tidak dibantu, bisa-bisa sekolah negeri lain yang tidak memakai AC akan protes.

"Pada 5 tahun lalu, saya membayar Rp 1.750.000 dan tidak dipukul rata satu sama lain. Ada yang di bawah itu, ada juga yang jauh di atas itu," tutur Hari yang anaknya kelas V SD, juga bersekolah di situ.

Bagi yang bersekolah di sini, jam masuknya 06.30 dan pulang jam 15.00. Namun, menurut informasi yang didapat dari petugas keamanan, di hari pertama ini anak-anak akan pulang pukul 09.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com