MEDAN, KOMPAS.com — Orangtua siswa SMA 4 Pematang Siantar dan SD 122350 Pematang Siantar meminta pemerintah tetap mempertahankan bangunan sekolah di Jalan Pattimura-Jalan Sutomo, Pematang Siantar. Proses belajar mengajar pun diminta tetap berlangsung di bangunan lama.
Selain bangunan merupakan bangunan tua dan bersejarah, bangunan baru SMA 4 di Jalan Gunung Sibayak itu juga tidak jelas statusnya. Sementara itu, bangunan SD tidak layak untuk proses belajar mengajar.
Wakil Ketua Komite Sekolah SMA 4 Pematang Siantar Jansen Napitu, Senin (20/7), mengatakan, hasil rapat komite sekolah yang juga dihadiri ratusan orangtua siswa pada Sabtu menyatakan bahwa orangtua siswa tidak setuju sekolah dipindahkan. Apalagi, status bangunan sekolah baru hanyalah pinjam pakai pada PT Dentis Sari Indah, investor yang melakukan tukar guling.
Para orangtua siswa, kata Jansen, meminta Pemerintah Kota Pematang Siantar mengembalikan mebel yang sudah diangkut ke Jalan Sibayak ke SMA 4 di Jalan Pattimura lagi. Jika pemerintah kota tidak memindahkan mebel itu, para orangtua siswa yang akan mengangkutnya.
”Kami juga akan melaporkan ke Polres Pematang Siantar tentang hilangnya bangku-bangku di SMA 4,” tutur Jansen.
Hingga Senin kemarin, para siswa dan guru bergiliran berjaga di posko yang dibangun di halaman sekolah. Selasa ini, siswa, guru, alumni, dan pemerhati kasus tukar guling bangunan SMA 4 Pematang Siantar yang tergabung dalam Aliansi Peduli SMA 4 Pematang Siantar akan berdemonstrasi di DPRD Kota Pematang Siantar. Mereka akan meminta DPRD mencabut izin prinsip yang telah dikeluarkan pada 2007.
Aliansi tersebut juga berencana berunjuk rasa di Kantor Gubernur Sumut pada Selasa ini untuk meminta Gubernur Sumut membatalkan tukar guling. Aliansi juga akan mengajak siswa kelas X yang belajar di bangunan baru untuk pindah ke sekolah lama.
Kepala SMA 4 Pematang Siantar yang baru dilantik dua pekan ini, Mauruddin Sitohang, mengatakan, pihaknya tetap mengupayakan siswa masuk ke SMA 4 di Jalan Gunung Sibayak.
”Kami menyurati orangtua siswa dan melakukan langkah persuasif supaya siswa kembali bersekolah ke SMA 4,” tutur Sitohang.
Sitohang mengatakan, kelas X memang sudah belajar di Jalan Gunung Sibayak, tetapi kelas XI dan XII belum masuk sekolah. Mereka masih mengikuti demonstrasi.
Ketua Komite Sekolah SD 122350 Pematang Siantar Ebenezer Sianipar mengatakan, sekolah tidak bisa dirobohkan karena merupakan bangunan bersejarah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.