Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumbangan Sekolah Negeri Diatur Perwal

Kompas.com - 22/07/2009, 11:43 WIB

Yogyakarta, Kompas - Peraturan Wali kota mengenai sumbangan pendidikan sukarela akan disyahkan dalam dua pekan ke depan. Dengan peraturan ini, SD dan SMA negeri yang selama ini dilarang memungut biaya operasional akan diperbolehkan menerima sumbangan sukarela dari wali murid.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Syamsuri mengatakan, syarat sumbangan ini tidak boleh ada pemaksaan dari sekolah. Baik jumlah maupun waktu pembayaran harus ditentukan oleh wali murid, sesuai kemampuan masing-masing. ”Jadi, besar sumbangan masing-masing wali murid bisa berbeda-beda, bahkan boleh tidak menyumbang sekalipun,” tuturnya di Yogyakarta, Selasa (21/7).

Sumbangan ini bisa berasal dari masyarakat atau lembaga. Akan tetapi, sekolah tetap dilarang menerima sumbangan dari pelajar pemegang kartu menuju sejahtera (KMS) karena Peraturan Wali Kota tentang Jaminan Pendidikan Daerah (JPD).

Lebih lanjut, Syamsuri menerangkan, sumbangan sukarela ini tidak bertentangan dengan program sekolah gratis yang telah berlangsung di Yogyakarta selama tujuh bulan terakhir. Sebaliknya, saluran dibuka untuk mendukung program tersebut.

”Tanpa sumbangan dari masyarakat, pemberlakuan pendidikan gratis ini dikhawatirkan akan menurunkan kualitas pendidikan di sejumlah sekolah di Kota Yogyakarta,” tutur Syamsuri.

Hal ini mengingat biaya operasional sejumlah sekolah di Yogyakarta lebih besar dari bantuan operasional sekolah (BOS) dan BOS daerah yang diberikan pemerintah. Dana Bos dan Bosda hanya cukup untuk penyelenggaraan operasional standar suatu sekolah.

Ketua Komite Orangtua SMP Negeri 5 Yogyakarta Supardi menyambut baik rencana dibukanya saluran sumbangan sukarela tersebut. Pasalnya, sejauh ini pemerintah terbukti belum mampu memenuhi tanggung jawab untuk memenuhi pembiayaan sekolah gratis yang dicanangkan. ”Untuk dana pengelolaan sekolah saja tidak cukup, apalagi untuk biaya investasi,” ujarnya.

Menurut Supardi, masyarakat Yogyakarta pun dinilai sudah cukup terbuka sehingga tidak keberatan menyumbang demi kualitas pendidikan yang lebih baik. Sumbangan sukarela ini juga bisa menjadi subsidi silang bagi masyarakat tidak mampu. Untuk mencegah pemaksaan, pemerintah bisa membuat pengawasan yang ketat dan mekanisme transparan. (IRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Kemendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Bantu Siswa Korban Kekerasan dan Asusila

Kemendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Bantu Siswa Korban Kekerasan dan Asusila

Edu
Ada 2 Cara Cek Hasil SKD CPNS 2024, Klik sscasn.bkn.go.id

Ada 2 Cara Cek Hasil SKD CPNS 2024, Klik sscasn.bkn.go.id

Edu
7 Negara Paling Populer untuk Kuliah di Luar Negeri dan Beasiswa Pilihannya

7 Negara Paling Populer untuk Kuliah di Luar Negeri dan Beasiswa Pilihannya

Edu
2 Alumni SMA Taruna Nusantara Jadi Dirut BUMN Garuda dan Pertamina

2 Alumni SMA Taruna Nusantara Jadi Dirut BUMN Garuda dan Pertamina

Edu
Sosok Dirut Pertamina Simon Aloysius, Lulusan SMA Taruna Nusantara dan ITB

Sosok Dirut Pertamina Simon Aloysius, Lulusan SMA Taruna Nusantara dan ITB

Edu
Bakal Ada Polisi Mengajar atau Relawan Mengajar, Ini Kata Mendikdasmen

Bakal Ada Polisi Mengajar atau Relawan Mengajar, Ini Kata Mendikdasmen

Edu
Mendikdasmen Sebut Program Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter

Mendikdasmen Sebut Program Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter

Edu
Dulu Pilot Kini Dirut Garuda, Sosok Wamildan Tsani Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Dulu Pilot Kini Dirut Garuda, Sosok Wamildan Tsani Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Edu
Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau