Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Gratis, Realita yang Ironis...

Kompas.com - 22/07/2009, 12:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gratis adalah gratis, tanpa embel-embel. Itulah pemahaman orangtua murid mengenai Sekolah Gratis. Sementara bagi pemerintah, Sekolah Gratis ternyata hanya pada hal-hal tertentu terkait biaya operasional sekolah. Itulah realitas yang terjadi.

“Yang gratis itu cuma sebatas uang SPP dan pendaftaran awal sekolah, semua yang lainnya bayar mulai uang buku, alat tulis, seragam, semuanya beli sendiri 100 persen," ujar Sn, orangtua siswa SMPN 197, Gadog, Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (22/7).

“Kalaupun ada, yang gratis itu hanya buku perpustakaan, itu saja yang gratis dari pemerintah," tambah Sn.

Sungguh ironis. Awalnya, ketika iklan pendidikan gratis mulai bergulir di televisi, harapan Sn berbunga-bunga. Nyatanya, begitu tiba saatnya sang anak sekolah, harapan itu mengabur seketika.

“Kalau bisa memang semuanya gratis, semuanya pemerintah yang mendanai supaya pendidikan anak-anak kita bisa lebih tinggi," ujar Sn, berharap.

Selain Sn, Ny Nh, orangtua siswa lainnya di sekolah itu juga mengaku agak bingung soal pendidikan gratis. Gratis di matanya benar-benar gratis, lain tidak.

"Gratis itu kan artinya tidak ada bayaran-bayaran, tapi kenyataannya tidak begitu," tandas Nh. "Buku masih perlu bayar separuhnya, selain itu kita juga bayar baju batik, baju olahraga, topi, dan dasi di sekolah, cuma baju seragam sekolah yang beli sendiri di luar. Yang benar-benar gratis itu cuma uang bulanan dan daftar masuk," tegasnya.

Gratis, Ternyata...

Pemahaman mengenai program Sekolah Gratis antara masyarakat, khususnya orangtua murid, dan pemerintah sepertinya memang berbeda, sehingga hal ini masih menimbulkan pro-kontra di tengah tahun ajaran baru 2009/2010 yang kini sudah bergulir.

Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Jonggol Kabupaten Bogor Rachmat Mulyana. Makna dari program Sekolah Gratis yang diiklankan oleh Mendiknas Bambang Sudibyo tersebut dimaksudkan hanya pada biaya operasional sekolah.

Hal itu, lanjut Rachmat, seperti yang tercantum sebagai 13 poin di buku panduan BOS (Bantuan Operasional Sekolah), yaitu:

1. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru 
2. Pembelian buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan
3. Pembelian buku teks pelajaran untuk dikoleksi di perpustakaan
4. Membiayai kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, olah raga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja, dan sejenisnya.
5. Membiayai ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah, dan laporan hasil belajar siswa
6. Membeli bahan-bahan habis pakai
7. Membayar langganan daya dan jasa
8. Membayar biaya perawatan sekolah
9. Membayar honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer
10. Pengembangan profesi guru
11. Memberi bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transportasi dari dan ke sekolah
12. Membiayai kegiatan dalam kaitan dengan pengelolaan BOS, seperti :
13. Pembelian personal komputer untuk kegiatan belajar siswa, maksimum 1 set untuk SD dan 2 set untuk SMP

Menurut Rachmat, kurangnya sosialisasi program Sekolah Gratis menjadi musabab sebenarnya yang membuat masyarakat mendapatkan informasi yang minim dan kabur.

"Ada ketidakjelasan informasi sehingga masyarakat tak tahu seperti apa Sekolah Gratis yang dimaksudkan oleh pemerintah," ujar Rachmat. (M1-09/M2-09)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
Edu
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Edu
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Edu
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Edu
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Edu
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Edu
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
Edu
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Edu
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
Edu
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
Edu
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Edu
Menbud Fadli Zon Harap Lagu Anak-anak Bisa Bantu Cegah 'Bullying'
Menbud Fadli Zon Harap Lagu Anak-anak Bisa Bantu Cegah "Bullying"
Edu
Aliansi Dosen Protes soal Proses Pencairan Tukin, Bingung Isi Laporan Kinerja
Aliansi Dosen Protes soal Proses Pencairan Tukin, Bingung Isi Laporan Kinerja
Edu
UI Satu-satunya Kampus Indonesia yang Masuk 200 Kampus Top Dunia
UI Satu-satunya Kampus Indonesia yang Masuk 200 Kampus Top Dunia
Edu
Profil Kakek Al Ghazali, Harjono Sigit yang Mantan Rektor ITS dan Arsitek Pasar Atom
Profil Kakek Al Ghazali, Harjono Sigit yang Mantan Rektor ITS dan Arsitek Pasar Atom
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau