Ide Mahasiswa Harus Cepat Ditampung

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Industri Attachment Program (IAP), program praktik inovatif yang pada Juli ini berakhir, dianggap sebagai program magang yang sukses mencapai tujuan menggali ide kreatif mahasiswa.

Program tersebut dikerjakan oleh Senada, -proyek yang didanai oleh USAID dan CISCO (perusahaan kelas dunia dalam bidang jaringan untuk internet). Hal itu disampaikan Farid Maruf, Senior Advisor Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) United States Agency for International Development (USAID) Senada, berkaitan dengan penutupan resmi IAP, di Hotel Sheraton, Senin (27/7).

"Yang diperlukan mahasiswa dalam magang kerja adalah bentuk pendampingan dan kepercayaan. Mereka bisa kok berperan membantu kinerja perusahaan," katanya.

Sejumlah 100 mahasiswa dari enam kampus terpilih mengikuti program yang berdurasi 77 hari kerja praktik ini. Mereka ditempatkan di 85 Usaha Kecil Menengah (UKM) guna menyediakan bantuan terkait teknis teknologi informasi (TI). Para mahasiswa, yang sebelumnya mendapat pelatihan tersebut, juga diminta aktif membantu perusahaan merencanakan investasi pada teknologi internet.

Dari 110 mahasiswa, 61 di antaranya sukses merampungkan IAP. Sedangkan yang lain mundur karena sulit menentukan waktu magang, terbentur kuliah. Tiga peserta yang terbaik membuat panduan praktis (roadmap) bagi UKM, terpilih sebagai pemenang. Mereka adalah Irma Susanti dan Prihadi Yogaswara (UGM), serta Maria Tjahyadi (Universitas Ciputra).

Dengan perangkat lunak dan disain baru yang terintegrasi, Irma bisa memungkinkan perusahaan mengelola lebih baik menginventarisasi kayu daur ulang serta mengelola biaya barang yang dijual. Sementara itu, Prihadi, dengan memakai berbagai jenis infrastruktur telekomunikasi, mengintegrasi jaringan distribusi perusahaan garmen sehingga memungkinkan cabang-cabang perusahaan mengunduh data lebih efesien.

Lain halnya Maria, yang mengembangkan perencanaan di pabrik garmen yang memungkinkan operasional perusahaan dapat bertahan saat terjadi kegagalan teknologi informasi komunikasi (TIK) secara total, misalnya saat terjadi bencana.