Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istilah Pemurnian Genetika Komodo Membingungkan

Kompas.com - 29/07/2009, 13:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pernyataan Menteri Kehutanan MS Kaban yang menyebut rencana pemindahan komodo dari Pulau Flores ke Bali demi pemurnian genetik komodo dipertanyakan. Istilah pemurnian genetik dinilai tidak hanya membingungkan publik, tetapi bahkan bagi peneliti komodo.

"Apa maksud dari pemurnian genetik? Semua komodo yang ada di dunia masih murni. Komodo tidak pernah disilangkan dengan makhluk apa pun di dunia," ujar M Syamsul Arifin Zein, salah satu anggota Tim Peneliti Kajian DNA Molekuler Komodo dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dalam e-mail-nya kepada Kompas.com.

Ia yakin bahwa yang dimaksudkan mungkin meningkatkan diversitas genetika dalam penangkaran atau di kebun binatang dengan menambah sampel hewan baru. Namun, untuk melakukan hal tersebut harus diketahui dulu diversitas genetika di penangkaran yang menjadi tujuan. Selain itu, kajian diversitas genetik di habitat asli juga harus tersedia sebagai bahan pertimbangan apakah komodo di daerah tersebut layak untuk diambil.

Sesuai Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 384/Menhut-II/2009 tanggal 13 Mei 2009, pemerintah mengizinkan pemindahan 10 ekor komodo dari Cagar Alam Wae Wuul di Pulau Flores ke penangkaran di Bali. Padahal, kata Zein, hasil survei terakhir yang dilakukan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam dan Komodo Survival Project tahun 2008 hanya menemukan 10 ekor komodo di beberapa lokasi pengumpanan Cagar Alam Wae Wuul.

"Perbaikan keragaman genetik sebagai dasar penangkaran yang baik tidak harus selalu menggunakan satwa dari habitat asli, tetapi lebih bijaksana jika menggunakan komodo dari kebun binatang yang telah berhasil," ujarnya.

Menurutnya, kebun binatang di Indonesia telah bekerja dengan baik dalam membiakkan Komodo di penangkaran dengan menggunakan komodo asal Flores, yakni di tiga kebun binatang, Ragunan, Jakarta (44 ekor); Gembira Loka, Yogyakarta (11 ekor); dan Surabaya (26 ekor).

"Populasi komodo dalam penangkaran ini cukup mewakili secara genetis dan merupakan sumber yang baik untuk program penangkaran komodo," tandasnya. Namun, lagi-lagi demi diversitas genetik harus ada studi untuk memetakan genetik komodo yang ada di berbagai penangkaran sehingga proses tukar-menukar individu berhasil untuk meningkatkan keragaman genetika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com