Modal Sosial Bisa Jadi Jaminan Pinjam Uang di Bank

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia dan bank-bank mesti berani menerapkan strategi yang dilakukan Pemerintah Banglades dengan Grameen Bank, jika ingin warga miskin bisa meminjam uang di bank. Modal sosial, di Banglades, bisa menjadi jaminan meminjam uang di bank.

Modal sosial, antara lain harga diri masyarakat yang pantang curang, mekanisme kontrol secara sosial, kekerabatan, eksistensi hingga potensi orang bersangkutan. Grameen Bank sudah membuktikan modal sosial memang ada di masyarakat Banglades.

Grameen Bank tak bangkrut, justru berkembang. Jika tak ada langkah revolusioner seperti itu, masyarakat miskin di Indonesia bakal terus tergantung rentenir. Sepanjang syarat pinjaman di bank masih perhiasan, sertifikat tanah, SK PNS, hingga BPKB, warga miskin di Indoesia tak akan melirik bank, walau bunga pijaman amat rendah.

Hal itu disampaikan Hudiyanto, peneliti pada Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada (Pustek UGM) yang juga dosen Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dalam seminar bulanan yang diselenggarakan Pustek UGM, Kamis (30/7).

Hudiyanto mengatakan, banyak yang tidak percaya bahwa masih ada orang yang pergi ke rentenir. Ia membuktikan itu ketika memberi tugas kuliah bagi para mahasiswa, Januari 2008 lalu. Mahasiswa diminta mengobrol dengan buruh tani, nelayan, hingga pedagang kecil untuk mencari tahu dari mana mereka mendapatkan uang utangan.

Apakah ke perbankan, bank perkreditan rakyat, koperasi, atau rentenir? Dari awal sudah saya duga pasti ada yang meminjam dari rentenir. Namun, ternyata, ketika 65 persen dari 120 makalah mahasiswa menyampaikan cerita bahwa warga miskin berutang pada rentenir, itu hasil yang tak saya duga. "Dengan bunga yang dipatok rentenir hingga 20 persen per bulan, itu mencengangkan," katanya.

Beranikah Indonesia dan perbankan mengubah pola pikir dan menyesuaikan kondisi riil masyarakat. Masyarakat Indonesia punya potensi modal sosial. Sayangnya, potensi itu dibiarkan saja. "Modal sosial itu harus bisa menjadi modal bagi akses warga miskin terhadap sektor perbankan," katanya.