Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Ragu SBY Bisa Urai Masalah Pengangguran

Kompas.com - 03/08/2009, 14:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dengan target pertumbuhan hanya 5 persen, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) ragu Presiden SBY dapat mengurai masalah pengangguran dan kemiskinan yang sampai saat ini masih menjadi benang kusut.

Bambang Soesatyo, Ketua Komite Tetap Perdagangan Dalam Negeri Kadin , membeberkan, setiap kali bicara tentang target pertumbuhan ekonomi, mau tak mau kita harus melihat dan mencermati kekuatan dari tiga motor pertumbuhan, yakni investasi langsung, grafik ekspor, dan kekuatan konsumsi dalam negeri.

"Kalau mesin tiga motor pertumbuhan ini bekerja efektif, mutu pertumbuhan ekonomi akan bagus, dalam arti solutif," katanya menanggapi nota keuangan yang disampaikan Presiden, Senin (3/8).

Namun, saat ini kekuatan tiga motor pertumbuhan itu sedang mengalami proses reduksi. Konsumsi dalam negeri melemah karena daya beli rakyat tak kunjung menguat. Pertumbuhan ekspor per triwulan II-2009 sudah minus 14,4 persen, sementara pertumbuhan investasi langsung menghadapi ancaman penurunan, yang ditandai oleh pertumbuhan negatif nilai impor sebesar 20,4 persen pada triwulan I-2009.

"Dengan kondisi tiga motor pertumbuhan seperti itu, kita mencatat pertumbuhan plus-minus 4 persen, tetapi kualitas pertumbuhannya jelek alias tidak solutif," katanya. Sebab itu, Bambang pesimistis pemerintah mampu menyerap pengangguran tahun depan. (Yohan Rubiyantoro/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com