Wah, Sumsel Anggarkan Rp 100 Miliar untuk Sekolah Internasional!

PALEMBANG, KOMPAS.com — Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan sudah menganggarkan Rp 100 miliar untuk pembangunan SMA negeri internasional bagi siswa kurang mampu di Sumatera Selatan.

"Anggaran pembangunan sekolah internasional di daerah Jakabaring itu sebesar Rp 100 miliar," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Ade Karyana di Palembang, Jumat (7/8).

Menurut dia, dana pembangunan sekolah internasional itu diambil dari APBD Provinsi Sumsel yang dilakukan beberapa tahun anggaran. APBD Sumsel tahun 2009 ini antara Rp 25 miliar dan Rp 30 miliar, dan kini dalam persiapan perencanaan proyek.

Dia lalu menyatakan, pada 2010, gedung sekolah internasional itu diperkirakan sudah selesai pembangunannya. Pada 2009, dari 900 orang yang mengikuti seleksi melanjutkan pendidikan di sekolah itu, hanya 85 orang yang lolos. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70 orang berasal dari Sumsel, sedangkan 15 orang sisanya berasal dari Bandung, Kalimantan, Bali, dan daerah lainnya di luar Sumsel.

Anak-anak yang lolos seleksi masuk sekolah internasional ini, memang, adalah anak-anak dari orangtua yang tidak mampu. Mereka rata-rata para pedagang jeruk, tetapi ada juga pegawai yang termasuk kurang mampu.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin menyatakan, banyak anak-anak pintar, tetapi tidak mampu karena tidak mempunyai kesempatan masuk sekolah unggulan. Selama ini, kata dia, yang bisa masuk sekolah tersebut hanya anak-anak orang kaya.

"Karena itu di Sumsel diadakan sekolah internasional untuk anak-anak kurang mampu," ujarnya.

Selain pintar, anak-anak yang lolos seleksi masuk sekolah internasional ini juga mempunyai jiwa kepemimpinan dan berperilaku baik kepada masyarakat.

"Sekolah internasional ini merupakan yang terbaik dan guru-gurunya juga yang terbaik," demikian kata Alex.