Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikti Tak Sepatutnya Campuri Urusan Universitas!

Kompas.com - 10/08/2009, 15:42 WIB

BRISBANE, KOMPAS.com — Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Prof Dr Azyumardi Azra, mengatakan, Dikti menerapkan "kebijakan yang sentralistik otoritarianistik" kepada para sarjana lulusan universitas di Australia, yang menyetarakan mereka dengan tamatan D-III di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Azyumardi di Brisbane, Minggu (9/8), terkait kontroversi penyetaraan ijazah sarjana para lulusan Australia dengan lulusan Diploma (D)-III yang disetarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) RI. Profesor kehormatan di Universitas Melbourne itu mengatakan, terlepas dari apa pun gelar akademis yang didapatkan seseorang yang telah menamatkan pendidikan sarjananya di universitas di Australia, sepatutnya Dikti mengakui gelarnya setara dengan sarjana di Indonesia.

"Seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) di Australia terlepas dari apa pun gelarnya, gelar akademis yang diperolehnya itu telah terinternasionalisasi," kata mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah yang menamatkan pendidikan magister dan doktoralnya di Universitas Columbia Amerika Serikat (AS) itu.

Menjawab pertanyaan tentang perbedaan total jumlah satuan kredit semester (SKS) dan penulisan skripsi yang sering dijadikan dasar argumentasi pihak Ditjen Dikti dalam mengabsahkan kebijakan kontroversialnya itu, Azyumardi mengatakan bahwa Dikti tidak sepatutnya mencampuri urusan universitas.

"Tolong, Dikti hanya memberikan parameter-parameter kompetensi pendidikan Strata Satu (S1) saja, apakah harus menggunakan skripsi atau tidak itu urusan perguruan tinggi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com