Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Raih Akreditasi Internasional

Kompas.com - 13/08/2009, 20:43 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Perguruan tinggi kedinasan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung mendapatkan akreditasi internasional, yaitu TedQual Certification dari Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO). Masih sangat sedikit perguruan tinggi di wilayah Asia Pasifik yang mendapatkan akreditasi ini.

Hal tersebut terun gkap di dalam jumpa pers yang dihadiri Pimpinan STP Bandung, Kamis (13/8). Menurut Ketua STP Bandung Djoni Sofyan Iskandar, pemberian akreditasi ini menandakan STP Bandung kini diakui telah bereputasi internasional.

STPB menjadi salah satu institusi kelas dunia dalam bidang kepariwisataan. Dengan demikian, para alumni kami dalam kiprahnya di dunia internasional akan semakin diakui dan tidak dipandang sebelah mata lagi, tuturnya di depan para wartawan.

Menurutnya, di dunia, tidak lebih dari sekitar 30 i nstitusi pendidikan yang telah meraih akreditasi Tedqual dari UNWTO. Mayoritas adalah PT di Eropa. Di Asia Pasifik, sertifikasi TedQual paling banyak dimiliki PT di Macau dan Hongkong. Di Indonesia, selain STP Bandung, baru STP Bali yang mendapatkannya.

Dalam suratnya tanggal 10 Agustus 2009 yang diberikan melalui Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, Clauido Blaires, Koordinator Program UNWTO Themis Foundation yang berkedudukan di Andorra, menyatakan, akrditasi ini berlaku dari Agustus 2009 Agustus 2011. Setelah sertifikat ini diberikan, STP bandung diharapkan terus meningkatkan proses pendidikannya karena akan ada audit ulang.

Akreditasi TedQual ditujukan kepada 13 dari total 16 program studi yang ada di salah satu perguruan tinggi kedinasan milik Depbudpar RI ini. Berdasarkan keterangan dari situs resmi UNWTO, TedQual yang diciptakan tahun 1998 bertujuan sebagai penjamin kualitas pendidikan pariwisata dalam bingkai standar internasional.

Menurut Pembantu Ketua STP Bandung Bidang Kerjasama dan Kualitas Tatang Rukhiyat, akreditasi internasional ini menjadi sangat penting seiring dengan makin dekatnya era persaingan pasar global. Idealnya, bukan hanya institusi yang memilikinya. Melainkan juga tiap individu lulusannya. Kerja di luar negeri jika tidak ada sertifikat ya cukup sulit, tuturnya.

Bekerja di kapal pesiar

Pada 2011, menurut Pembantu Ketua STP Bandung Bidang Keuangan Anang Sutono, rencananya akan didirkan program internasional di kampus ini. Bidangnya adalah kuliner. Saat ini, STP Bandung me mang memiliki mahasiswa asing, namun jumlahnya hanya sedikit, yaitu kurang dari sepuluh orang yang berasal antara lain dari Korea Selatan, Yaman, Timor Leste, Malaysia, Vietnam, dan Kamboja.

Tetapi, dalam perkuliahan di kelas biasa, perspektif internasional tetap digunakan. Skripsi misalnya, sebagian membuat dan menyampaikannya dari Bahasa Inggris, ujarnya.

Selama ini, menurut Pembantu ketua Bidang Kemahasiswaan STP Bandung, lulusan STP Bandung tidak sedikit yang berkarir di luar negeri. Sekitar 37,5 persen lulusan tiap tahun, yaitu dari 600 orang, diklaim bekerja di luar negeri.

Saat ini, tren negara tujuan utama para alumni adalah Uni Emirat Arab, Qatar, dan Kuwait. Lulusan baru bisa mendapat penghasilan bersih lebih dari Rp 8 juta per bulan. Tidak s edikit pula dari mereka yang memilih bekerja di kapal pesiar dengan penghasilan hingga Rp 20 juta sebulan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com