PADANG, KOMPAS.com - Emi Ema (86), mantan anggota polisi wanita (polwan) memilih hidup di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Sabai Nan Alui, Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman, untuk mencari ketenangan dan jauh dari berbagai urusan keluarga.
"Awak (saya) pilih hidup di panti untuk mencari ketenangan dari berita-berita kaum keluarga. Hidup di panti atas keinginan sendiri, bukan karena anak tak peduli atau mengantarkan," tutur perempuan itu, Minggu (16/8).
Mantan polwan yang pernah bertugas di Padang dan Bukittinggi ini pada 1950-an mengaku hidup di panti bisa lebih tenang beribadah dan jauh dari persoalan-persoalan keluarga.
"Saya tidak pernah merasakan adanya kesusahan selama 16 tahun hidup di panti," kata perempuan lima anak yang saat ini mengandalkan kursi roda untuk aktivitasnya.
Ia mengungkapkan, sebagai polwan, dirinya hanya bertugas selama 13 tahun, kemudian berhenti atas permintaan sendiri sehingga saat ini dirinya tidak menerima pensiunan karena belum berdinas sampai masa bakti 15 tahun.
Nenek tua yang masih pandai berpuisi dan menyanyi itu menyebutkan. sebagian anaknya tidak berdomisili di Sumatera Barat, tetapi mereka masih tetap selalu menjenguk dirinya ke PSTW.
Para lansia yang hidup di panti jompo itu ternyata sebagian banyak yang datang dengan keinginan sendiri. Seperti Sabirin (76) asal Tanah Datar, baru tiga tahun di PSTW. Kakek tua ini mengaku sudah lama pisah dengan istrinya dan kurang mendapat perhatian dari lima anaknya sehingga memutuskan hidup di panti.
Dia mengaku, di masa mudanya pernah menjadi anggota tentara tahun 50-an lalu berhenti dan merantau ke Sumatera dan Jawa. "Saya akan menghabiskan masa akhir umur ini di panti, karena lebih tenang dan nyaman," tuturnya singkat.
Marlina, salah satu pengelola panti, mengatakan, beragam perilaku lansia yang dijaga dan bina karena mereka sudah kembali ke sifat ke kanak-kanakannya.
Ia mengatakan, penghuni PSTW Sabai Nan Alui Sicincin tercatat 110 orang dengan berbagai latar belakang, antara lain pensiunan perusahaan swasta, BUMN, dan aparat pemerintah serta masyarakat biasanya.
"Kami juga memberikan penyegaran dengan berbagai kegiatan terhadap para lansia, seperti menari, menyanyi, dan senam lansia sehingga bisa menghibur mereka," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.