Jakarta, Kompas -
Gelar perekayasa utama kehormatan hanya diberikan BPPT kepada insan Indonesia yang dikenal publik dan berprestasi, yakni orang di balik produk-produk yang bermanfaat dan memberi nilai tambah. ”Sekaligus memotivasi pejabat fungsional perekayasa untuk menghasilkan produk yang bermanfaat,” kata Kepala BPPT Marzan A Iskandar dalam penganugerahan gelar sekaligus dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-31 BPPT, Rabu (19/8).
Selain perannya di balik produk-produk berkualitas dan bernilai tambah, Rachmat juga dinilai visioner. Produk buatan kelompok usaha Panasonic-Gobel, yang dulu dikenal dengan ”National” dikenal baik di tengah masyarakat.
Pada paparannya sebelum menerima penghargaan, Rachmat menjabarkan konsep
Salah satu contoh
Tanpa inovasi teknologi berkelanjutan, seluruh tingkatan industri akan tergilas dalam era pasar bebas yang segera tiba. Karena itu, jelas, inovasi teknologi dibutuhkan industri skala besar, menengah, dan kecil.
Namun, lanjut Rachmat, teknologi, inovasi, dan kewirausahaan saja dinilai belum cukup untuk bertahan. Masih ada faktor pusat manajemen teknologi, sebuah lembaga yang kompeten menyinergikan kekuatan teknologi dan inovasi.
Di Indonesia, peran itu diharapkan bisa muncul dari BPPT, lembaga dengan sumber daya manusia unggul. Untuk itu, peningkatan akses BPPT ke dunia usaha dan sebaliknya mutlak diperlukan.
”Tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi, tetapi juga pengembangan desain dan produk ramah lingkungan,” katanya.