Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemitraan Baru Penuhi 30 Persen Kebutuhan Unilever

Kompas.com - 20/08/2009, 16:18 WIB

Bantul, Kompas - Produksi kedelai hitam hasil kemitraan antara Yayasan Unilever dan para petani baru bisa memenuhi sekitar 30 persen dari total kebutuhan. Sisanya dipenuhi Unilever dengan membeli ke penyuplai besar yang sebagian besar berasal dari Jawa Barat.

Hal tersebut diungkapkan Maya Tamimi, Manager Program Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Yayasan Unilever Indonesia, di sela-sela acara panen raya kedelai hitam di Dusun Gulon, Srihardono, Pundong, Rabu (19/8). Sampai saat ini, total luas areal tanam program kemitraan mencapai 600 hektar. Lahan itu tersebar di Bantul, Kulon Progo, dan Madiun, Trenggalek, Ngawi, Nganjuk, dan Pacitan, Jawa Timur. Khusus di Bantul luas sekitar 100 hektar.

”Masih sedikit yang dihasilkan dari program kemitraan kami. Makanya, kami membuka seluas-luasnya kemitraan dengan petani mengingat kebutuhan kedelai hitam untuk produksi kecap masih sangat tinggi,” katanya.

Dalam program kemitraan itu, Unilever menggandeng UGM, terutama untuk mengembangkan produksi kedelai hitam. ”Pada tahap awal, kami berikan bantuan benih. Setelah panen, kami siap membelinya dengan catatan kualitasnya memadai. Selama ini, kedelai yang tidak lolos sortiran sangat rendah, yakni kurang dari 10 persen,” ungkapnya.

Di Dusun Gulon, ada sekitar 34 petani yang menanam kedelai hitam di lahan seluas 9 hektar. Pada periode ketiga, mereka menanam kedelai hitam jenis malika yang diperuntukkan khusus bibit. Bibit itu akan dipakai Unilever untuk dibagikan ke petani lainnya sebagai bantuan. Dari petani, Unilever membeli Rp 7.000 per kilogram.

”Menanam bibit lebih menguntungkan karena harga jualnya lebih mahal. Harga kedelai hitam untuk konsumsi saat ini Rp 5.500-Rp 6.000 per kilogram,” kata Sogol (50), petani yang menanam kedelai hitam di lahan seluas 100 lubang atau 1.000 meter persegi. (ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com