Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Kita Masih Enggan Pakai Teknologi Informatika

Kompas.com - 21/08/2009, 13:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Para dokter kita dinilai masih enggan memanfaatkan komputerisasi dalam kinerjanya. Hal yang sama juga berlaku untuk rumah sakit. Sehingga penerapan ilmu informatika di dunia kedokteran masih perlu waktu panjang.

"Di Amerika saja, yang teknologinya sudah ada. Dokternya tinggal ngetik resep atau rujukan ke lab, langsung datanya terkirim ke apotik atau lab, tapi dokternya masih tidak mau," kata Prof. Dr. dr. Johan Harlan, Dewan Pembina Perhimpunan Informatika Kesehatan Indonesia (PIKIN), di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso Jakarta (RSPI-SS), Jumat (21/8).

Menurut pria yang juga menjabat Kepala Pusat Studi Informatika Kedokteran Universitas Gunadarma, secara alamiah yang muncul lebih dahulu adalah perubahan teknologi. Setelah itu pemikiran manusia berproses untuk menerimanya. Lalu masuk ke tahap sistem informasi. Baru kemudian dibuat regulasi administrasi. "Tiap tahapnya berlangsung tahunan. Semakin maju suatu negara semakin pendek jarak antar tahapan," ucap Johan.

Untuk itulah, ia bisa mengerti mengapa para dokter dan rumah sakit masih enggan memberi perhatian pada teknologi informatika. Khusus untuk rumah sakit, mereka enggan karena masih berpikir bidang ini kurang menguntungkan. "Visi mereka investasi. Return komputerisasi ini dinilai tidak jelas, padahal bisa mengurangi kesalahan dokter sehingga menyelamatkan pasien," tuturnya.

Inilah yang menjadi salah satu alasan didirikannya PIKIN 4 tahun lalu. "Kami ingin mengembangkan ilmu kedokteran di bidang informatika dan mengembangkan kemampuan para dokter dan anggotanya. Baru ke depan dipikirkan ke pengabdian masyarakat," Ketua PIKIN dr. Sardikin Giriputro, Sp.P. MARS.

Menurut dokter yang juga Direktur Utama RSPI-SS ini ada 2 bidang penting dalam PIKIN, pendidikan dan penelitian. "Maka kami kerjasama dengan universitas. Penelitian terkait dengan banyak bidang. Ke depan juga dipikirkan agar apa yang kami lakukan dipublikasikan," tuturnya.

Terkait dengan bidang akademik ini, Johan yang juga Direktur Program Diploma Kesehatan Universitas Gunadarma, PIKIN akan masuk ke tiap fakultas kesehatan dan kedokteran. "Kami berharap para mahasiswa diberikan pendidikan informatika yang cukup. Memang sulit, karena kurikulumnya sudah padat," ucapnya. Sekalipun demikian, guru besar pertama bidang informatika kedokteran ini tetap berharap pada komitmen para pimpinan universitas untuk bisa menyelenggarakan pendidikan informatika bagi tenaga kedokteran dan kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com