JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati belum mencapai 20 persen seperti yang diamanatkan dalam UUD 1945, tapi alokasi anggaran di sektor pendidikan secara riil mengalami kenaikan. Pada 2005 anggaran pendidikan hanya sebesar Rp25,2 triliun, yang kemudian meningkat menjadi Rp 61,5 pada 2009.
Dalam laporannya, Ade Irawan dari Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW) di Jakarta, Rabu (2/9), mengatakan, bahwa permasalahannya adalah tambahan anggaran tersebut ternyata tidak digunakan secara maksimal untuk kepentingan pendidikan.
Hal itu, tambah Ade, tergambar dari buruknya pencapaian berbagai indikator pendidikan, seperti angka putus sekolah, angka melanjutkan sekolah, kondisi gedung sekolah, sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan belajar mengajar guru dan peserta didik.
"Piramida pendidikannya tidak imbang, anggarannya naik empat kali lipat tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan pencapaiannya," ujar Ade ditemui di kantor ICW.
Ade mencontohkan, berkaitan dengan pemerataan dan perluasan akses pendidikan, penurunan angka putus sekolah masih juga tidak sebanding dengan peningkatan anggaran untuk sektor pendidikan. Begitu pula untuk angka melanjutkan sekolah, lanjut Ade, yang tidak banyak mengalami pertambahan.
"Bahkan pada tingkat SMA ke perguruan tinggi, angka melanjutkan sekolah justru semakin turun dan ini terjadi di tengah kenaikan anggaran untuk Depdiknas," ujarnya.
Tabel: Perbandingan Indikator Pendidikan oleh Depdiknas (Sumber: ICW/Diolah dari Statistik Persekolahan Depdiknas)
Indikator Pendidikan | Depdiknas 2000-2004 | Depdiknas 2004-2009 | Indikator | Keterangan | ||
Nilai | Tahun Data | Nilai | Tahun Data | |||
I. PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES | ||||||
a. Drop Out | 4,545,921 | 2000 -2004 | 4,313,001 | 2004 - 2008 | -5.1 | Turun |
b. Angka Melanjutkan | ||||||
SD --> SMP (%) | 70.7 | 2000 -2004 | 78.1 | 2004 - 2008 | 7.5 | naik |
SMP --> SM (%) | 79.4 | 2000 -2004 | 89.2 | 2004 - 2008 | 9.8 | Naik |
SM --> PT (%) | 55.2 | 2000 -2004 | 44.6 | 2004 - 2008 | -10.6 | Turun |
II. PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI DAN DAYA SAING | ||||||
a. Kondisi Ruang Kelas (SD dan SMP) | ||||||
Baik | 1,608,357 | 2001-2004 | 1,780,490 | 2005-2008 | 10.7 | Naik |
Rusak Ringan | 969,287 | 2001-2004 | 915,409 | 2005-2008 | -5.6 | Turun |
Rusak Berat | 640,660 | 2001-2004 | 739,741 | 2005-2008 | 15.5 | Turun |
b.Sekolah Memiliki Laboratorium | ||||||
SMP (rata-rata % tahunan) | 69.3 | 2000-2004 | 63.0 | 2004-2008 | -6.2 | Turun |
SM (rata-rata % tahunan) | 87.8 | 2000-2004 | 132.1 | 2004-2008 | 44.3 | Turun |
c.Sekolah Memiliki Perpustakaan | ||||||
SMP (rata-rata % tahunan) | 73.4 | 2000-2004 | 61.7 | 2004-2008 | -11.7 | Turun |
SM (rata-rata % tahunan) | 70.4 | 2000-2004 | 63.6 | 2004-2008 | -6.8 | Turun |
d.Guru Tidak Layak Mengajar | ||||||
SD (rata-rata % tahunan) | 91.00 | 2001-2004 | 84.93 | 2004-2008 | -6.08 | Turun |
SMP (rata-rata % tahunan) | 53.93 | 2001-2004 | 38.89 | 2004-2008 | -15.03 | Turun |
SMP(rata-rata % tahunan) | 30.77 | 2001-2004 | 21.13 | 2004-2008 | -9.64 | Turun |