AUCKLAND, KOMPAS.com - Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari Selandia Baru ke Indonesia, Garuda Indonesia diharapkan terbang langsung ke negeri Kiwi itu. Apakah ke Wellington atau ke Auckland tidak masalah. Demikian pula terbang dari Selandia Baru ke Jakarta atau Denpasar pun tak jadi soal.
Permintaan itu mengemuka dari peserta dialog bisnis Indonesia yang diselenggarakan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI dan Kedubes RI di Auckland, Selandia Baru, Senin (14/9).
Acara ini dilakukan dalam rangka promosi pemulihan citra pariwisata Indonesia pascabom Hotel Marriott dan Hotel Rits Carlon pada Juli lalu. Peserta dialog sekitar 100 orang yang terdiri dari pejabat setempat, pengusaha dan agen perjalanan. Rencananya acara serupa juga akan digelar di Sydney, Australia, Kamis (17/9) mendatang.
Menjawab keinginan agar Garuda terbang langsung ke Selandia Baru, Senior General Manager Australia/SWP Garuda, Purwoko Soeparyono mengatakan untuk melayani permintaan itu terlebih dahulu harus ditingkatkan jumlah penumpang dari Selandia Baru. "Data yang ada, selama 6 bulan kunjungan wisatawan dari Selandia Baru 12.000 orang," katanya.
Itu pun, lanjut Purwoko, masih terbagi dalam beberapa penerbangan seperti ke Singapura, Malaysia bahkan Brunei. "Secara ekonomis memang masih berat (terbang langsung ke Selandia Baru), tapi akan kita pertimbangkan" katanya seusai acara.
Ditambahkan Purwoko, kalaupun nantinya ada penerbangan langsung, mungkin tidak ke Bali tetapi ke Jakarta. "Sebab saya memang concern untuk mengembangkan wisata di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta," katanya.
Sebelumnya Dirjen Pemasaran Depbudpar Sapta Nirwandar bersama Deputi Gubernur DKI Bidang Pariwisata Aurora Tambunan, Kepala Satuan Polisi Pariwisata Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Didik Subanjar dan Wakil Ketua Asita DKI Rudiana memaparkan situasi pariwisata Indonesia pascabom Marriott dan Ritz Carlton.
Dipaparkan Sapta, para wisatawan tak perlu takut pada aksi pengeboman. Sebab situasi keseluruhan Indonesia bahkan Jakarta relatif aman. Pihak kepolisian bahkan sudah menangkapi pelaku pengeboman. Didik Subanjar bahkan menjamin keamanan wisatawan dengan patroli di sejumlah objek wisata.
Seusai acara, Sapta mengaku sangat puas dengan acara ini. Pasalnya mengumpulkan orang sebanyak itu di Selandia Baru bukan perkara mudah. "Apalagi mereka bertahan sampai akhir acara yang berlangsung 3 jam lebih," tambah Dubes RI untuk Selandia Baru, Amris Hasan.
Penampilan para penari yang membawakan Lenggang Nyai, Cendrawasih dan Bajidor mengiringi acara makan malam harus diakui punya andil besar karena membuat para undangan bertahan di tempat sampai acara usai. Demikian juga peragaan busana kebaya batik Pekalongan dan kebaya modern Borneo yang anggun karya perancang Ponco Susilowati Hedijanto.
Tak kalah menarik adalah penampilan penyanyi asal Bandung, Ika Widianingsih yang anggun dan pandai mengajak undangan untuk nyanyi bersama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.